Anjing terinfeksi rabies di NTT. (MI/Palce Amalo)
Media Indonesia • 18 June 2023 18:00
?Makassar: Sepanjang Januari-April 2023 di Provinsi Sulawesi Selatan, lima orang dilaporkan meninggal dunia di tiga kabupaten dari 2.395 orang yang terinfeksi rabies.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Ardadi menyebutkan, dari 2.395 kasus gigitan hewan penular rabies di Sulsel, sebanyak 2.381 yang cuci luka, dan 2.082 diberi vaksin anti rabies.
Untuk lima kasus kematian akibat rabies yang dilaporkan, itu terjadi di Kabupaten Soppeng dua kasus, Toraja Utara dua kasus, dan Sinjai satu kasus.
"Kasus kematian karena rabies ini akibat warga yang menjadi korban gigitan terlambat untuk melaporkan ke fasilitas kesehatan. Harusnya setelah mendapatkan gigitan bisa lakukan cuci luka dan pemberian vaksin antirabies," jelas Ardadi di Makassar, Minggu, 18 Juni 2023.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak melaporkan setelah mengalami gigitan hewan penular rabies untuk segera mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan. Padahal penanganan sudah sangat optimal.
Data Dinas Kesehatan Sulsel mencatat dari 24 kabupaten kota di Sulsel, kasus rabies terbanyak terjadi di Kabupaten Toraja Utara kasus rabie sebanyak 334 kasus. Kemudian disusul Toraja ada 293 kasus, Luwu Timur ada 216 kasus, Makassar ada 151 kasus, Bone 143 kasus serta Luwu 136 kasus dan Soppeng 128 kasus.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan menyatakan 95 persen kasus penularan rabies di Indonesia sejauh ini disebabkan gigitan anjing. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi mengatakan, ada 25 provinsi yang menjadi endemi rabies.
Namun hanya delapan provinsi yang bebas rabies yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, dan Papua.