Di Italia, Kepala Bappenas Jelaskan Transformasi Sistem Pangan Demi Pembangunan Berkelanjutan

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. FOTO: Bappenas

Di Italia, Kepala Bappenas Jelaskan Transformasi Sistem Pangan Demi Pembangunan Berkelanjutan

Angga Bratadharma • 25 July 2023 16:12

Roma: Pemerintah Indonesia menyampaikan strategi transformasi sistem pangan di the United Nations Food Systems Summit (UNFSS) +2 Stocktaking Moment 2023 di Food and Agriculture Organization Headquarters, Roma, Italia. Adapun ketahanan pangan memang diperlukan demi pembangunan berkelanjutan.

Dalam pertemuan yang dikoordinasikan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Roma serta didukung Pemerintah Italia tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso menjelaskan pandangan Indonesia terhadap peran transformasi sistem pangan global untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

"Indonesia menekankan pada tiga hal. Pertama, Indonesia berkomitmen untuk mengubah sistem pangan di tingkat nasional dan daerah. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan telah mengamanatkan kita untuk mengubah sistem pangan menjadi lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan," kata Suharso, dalam keterangannya, Selasa, 25 Juli 2023.

Sebagai negara kepulauan terbesar dan beragam, lanjut Suharso, melokalkan sistem pangan berdasarkan kekayaan keanekaragaman hayati dan sosial budaya lokal adalah salah satu cara mengubah sistem pangan. Dalam hal ini, Indonesia mempertimbangkan transformasi sistem pangan pertanian dan nexus of Food, Energy, Water.

"Sebagai bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045," tutur Menteri Suharso.

Kedua, memperkuat sektor pertanian dan dukungan terhadap petani skala kecil merupakan hal yang krusial dalam transformasi sistem pangan di Indonesia. Petani skala kecil memiliki peran penting dalam sistem pangan. Untuk itu, Pemerintah Indonesia mengambil peran melalui penciptaan enabling environment, yang mendukung petani skala kecil.

Ketiga, perlunya kemitraan multi-pihak yang lebih kuat dan inklusif dalam transformasi sistem pangan. Dalam hal ini, Indonesia telah melaksanakan rangkaian dialog dan kemitraan yang bersifat multi-pihak, antara lain perumusan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi.

"Selain itu, dana alokasi khusus juga merupakan instrumen untuk memfasilitasi pemerintah daerah dalam membangun sistem pangan lokal mereka," tuturnya.

Suharso menekankan dunia harus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi, semua tingkatan, demi perkembangan sistem pertanian pangan. "Bersama-sama, kita harus melipatgandakan upaya bersama mencapai target TPB/SDGs, khususnya mengakhiri kelaparan dan kemiskinan global, dengan membangun sistem pangan lebih berkelanjutan, adil, dan tangguh,” tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)