Para Menteri Luar Negeri ASEAN dalam pertemuan retreat di Jakarta. Foto: ASEAN Indonesia
Fajar Nugraha • 14 July 2023 16:49
Jakarta: Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) menghasilkan komunike bersama atau joint comunique. Sebanyak 149 poin tercatat dalam komunike tersebut.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam komunike ini adalah mengenai perkembangan yang terjadi di Myanmar.
“Kami membahas perkembangan di Myanmar dan menegaskan kembali sikap kita yang bersatu bahwa Five-Point Consensus (5PC) tetap menjadi acuan utama kita untuk mengatasi krisis politik di Myanmar,” isi dari The 56th AMM Joint Communique, yang dikutip Medcom, Jumat 14 Juli 2023.
Pertemuan menlu ASEAN yang berlangsung 11-12 Juli 2023 itu juga mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus berlanjut, termasuk serangan udara, penembakan artileri, dan penghancuran fasilitas umum.
Komunike ASEAN juga mendesak semua pihak yang terlibat untuk mengambil tindakan nyata agar segera menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu serta mengecam setiap eskalasi. Para Menlu ASEAN mendesak agar diciptakannya lingkungan yang kondusif bagi penyampaian bantuan kemanusiaan. bantuan dan dialog nasional yang inklusif.
“Kami memuji AHA Center atas penyerahan sebagian bantuan kepada 400 rumah tangga Pengungsi Internal (IDP) di Hsiseng, yang terletak di Negara Bagian Shan Selatan, pada 7 Juli 2023. Kami menghargai dukungan pemangku kepentingan terkait dalam memastikan pengiriman aman,” imbuh komunike bersama itu.
Selain itu ASEAN juga meminta fasilitasi lebih lanjut untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat dengan aman menjangkau 1,1 juta Pengungsi Internal (IDP) yang diidentifikasi dalam Laporan Penilaian Kebutuhan Bersama (JNA) dari AHA Centre.
Para Menlu ASEAN mengapresiasi dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di Myanmar yang telah membantu penyelesaian JNA oleh AHA Center secara inklusif yang difasilitasi oleh Ketua ASEAN. Kami meminta dukungan tambahan dari komunitas internasional untuk bantuan kemanusiaan untuk mengimplementasikan Laporan JNA.
Para Menlu ASEAN juga menghargai upaya Ketua dalam mengintensifkan keterlibatan dengan semua pemangku kepentingan terkait di Myanmar untuk membangun kepercayaan dan keyakinan, menciptakan lingkungan yang kondusif, dan menjembatani kesenjangan dan perbedaan yang mengarah pada dialog inklusif untuk solusi politik yang komprehensif.
Dalam pernyataan, para Menlu juga mendukung keberlanjutan keterlibatan tersebut untuk mendorong penerapan 5PC secara keseluruhan, sejalan dengan keputusan para Pemimpin kami pada KTT ASEAN ke-42.
“Kami meminta dukungan berkelanjutan dari Mitra Eksternal, termasuk PBB dan negara-negara tetangga Myanmar, untuk bekerja sama dengan ASEAN untuk implementasi konkrit 5PC,” tegas pernyataan itu.
Sejalan dengan paragraf 14 Tinjauan dan Keputusan Para Pemimpin ASEAN tentang Pelaksanaan Konsensus Lima Poin, ASEAN diberi pengarahan oleh Thailand tentang aktivitasnya baru-baru ini di Myanmar, yang dipandang oleh sejumlah Negara Anggota ASEAN sebagai perkembangan positif.
“Kami menegaskan kembali persatuan ASEAN dan menegaskan kembali bahwa setiap upaya harus mendukung, sejalan dengan 5PC dan berkoordinasi dengan Ketua ASEAN,” ungkap komunike itu.
“Kami akan melakukan tinjauan komprehensif atas implementasi 5PC dan menyampaikan rekomendasi kami pada KTT ASEAN ke-43,” pungkas komunike itu.