Aktivitas Jasa Tiongkok Agustus Melambat

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Aktivitas Jasa Tiongkok Agustus Melambat

Arif Wicaksono • 5 September 2023 14:54

Beijing: Aktivitas jasa Tiongkok melambat dalam pada Agustus 2023. Lemahnya sektor jasa karena lemahnya permintaan terus membebani perekonomian terbesar kedua di dunia itu. Ditambah stimulus dari Pemerintah Tiongkok gagal menghidupkan ekonomi negara tirai bambu itu.

Indeks manajer pembelian (PMI) jasa Caixin/S&P Global turun menjadi 51,8 pada Agustus dari 54,1 pada Juli 2023. Hal ini merupakan angka terendah sejak bulan Desember.

Data tersebut secara umum selaras dengan PMI jasa resmi yang dirilis minggu lalu, yang menunjukkan sektor ini terus mengalami tren penurunan. Bahkan rekor jumlah perjalanan kereta api penumpang dan pendapatan box office yang luar biasa selama musim panas gagal meningkatkan angka tersebut.

Meskipun PMI manufaktur resmi dan Caixin mengalahkan ekspektasi pasar dan menunjukkan peningkatan dari Juli hingga Agustus 2023, melemahnya aktivitas jasa masih membebani perekonomian di tengah lesunya permintaan dan penurunan properti.

PMI komposit Caixin/S&P, yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa, turun tipis menjadi 51,7 dari 51,9 pada Juli 2023. Hal ini menandai ekspansi kedelapan bulan berturut-turut, meskipun merupakan yang terlemah sejak Januari.

“Perlambatan marjinal dalam ekspansi penawaran dan permintaan sektor jasa mengimbangi peningkatan produksi dan permintaan manufaktur,” kata Ekonom di Caixin Insight Group Wang Zhe seraya menambahkan masih ada tekanan penurunan yang cukup besar terhadap perekonomian dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 5 September 2023.

Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan serangkaian langkah dalam beberapa bulan terakhir untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bank sentral pada pekan lalu melonggarkan beberapa aturan pinjaman untuk membantu pembeli rumah.

Para analis memperingatkan langkah ini semakin sulit di tengah lambatnya pemulihan pasar tenaga kerja dan ekspektasi pendapatan rumah tangga yang tidak menentu.

Data tersebut secara umum selaras dengan PMI jasa resmi yang dirilis minggu lalu, yang menunjukkan sektor ini terus mengalami tren penurunan. Bahkan rekor jumlah perjalanan kereta api penumpang dan pendapatan box office yang luar biasa selama musim panas gagal meningkatkan angka tersebut.

Lesunya permintaan dan properti

Meskipun PMI manufaktur resmi dan Caixin mengalahkan ekspektasi pasar dan menunjukkan peningkatan dari Juli hingga Agustus, melemahnya aktivitas jasa masih membebani perekonomian di tengah lesunya permintaan dan penurunan properti.

PMI komposit Caixin/S&P, yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa, turun tipis menjadi 51,7 dari 51,9 pada Juli, menandai ekspansi kedelapan bulan berturut-turut merupakan yang terlemah sejak Januari.

Para analis memperingatkan bahwa langkah-langkah ini mungkin akan sulit untuk mencapai tujuan di tengah lambatnya pemulihan pasar tenaga kerja dan ekspektasi pendapatan rumah tangga yang tidak menentu. Di sisi harga, tingkat inflasi biaya input menurun ke level terendah dalam enam bulan, sementara harga jual meningkat pada tingkat paling lambat sejak April.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)