Ilustrasi. FOTO: AFP
Angga Bratadharma • 27 July 2023 07:12
Chicago: Harga emas berjuang untuk mendapatkan arah di awal perdagangan Asia pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi di saat para pedagang menantikan suku bunga Federal Reserve AS dan potensi berakhirnya siklus pengetatan moneternya.
Mengutip The Business Times, Kamis, 27 Juli 2023, emas spot bertahan di USD1.964,14 per ons pada 0110 GMT, sementara emas berjangka AS naik tipis 0,1 persen menjadi USD1.965,90. Fokus pasar tertuju pada rangkaian pertemuan bank sentral minggu ini, dimulai dari keputusan kebijakan The Fed, bank sentral eropa, dan Bank of Japan.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Dolar AS dan imbal hasil treasury AS bertahan di dekat level tertinggi dua minggu, membuat emas batangan tanpa bunga lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain dan membatasi kenaikan.
Sementara kepercayaan konsumen AS meningkat ke level tertinggi dalam dua tahun di Juli, mereka tetap mengkhawatirkan resesi di tahun depan menyusul suku bunga yang tinggi. Departemen Perdagangan AS juga diharapkan melaporkan penjualan rumah baru yang kemungkinan jatuh ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman.
Sedangkan di Tiongkok, impor emas bersih melalui Hong Kong turun sekitar 29 persen ke level terendah dalam lima bulan di Juni, mencerminkan pemulihan ekonomi yang lambat di konsumen logam utama dunia itu. Perak spot turun 0,3 persen menjadi USD24,61 per ons, platinum naik 0,1 persen menjadi USD966,18, dan paladium naik 0,3 persen menjadi USD1.287,86.