Mobil milik misi PBB MINUSMA terlihat di jalanan Bamako, Mali, 23 Juni 2018. (AP/Sean Kilpatrick/The Canadian Press)
Medcom • 14 August 2023 18:17
Dakar: Misi stabilitas terpadu multidimensi PBB di Mali (MINUSMA) mengatakan pada Minggu, 13 Agustus, bahwa pihaknya mempercepat penarikan diri dari pangkalan militer di wilayah utara negara itu karena ketegangan antara pemerintah dan suku Tuareg.
"MINUSMA telah mempercepat penarikannya dari Ber, karena situasi keamanan yang memburuk di area tersebut dan resiko tinggi yang ditimbulkan pasukan Blue Helmet kami," ungkapnya dalam sebuah unggahan di X dan dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 14 Agustus 2023.
Perwakilan MINUSMA juga mendesak semua pihak terkait untuk tidak melakukan tindakan apa pun yang berpotensi memperkeruh situasi. Sebelumnya, konvoi MINUSMA yang mundur dari Ber pernah dua kali diserang.
"Tiga penjaga perdamaian yang terluka dievakuasi ke Timbuktu untuk perawatan medis. Serangan terhadap pemeliharaan perdamaian dapat dianggap sebagai kejahatan perang menurut hukum internasional," tambahnya.
Beroperasi di Mali sejak 2013, MINUSMA mengumumkan akan menarik diri sepenuhnya dari negara tersebut sebelum akhir tahun atas permintaan pemerintah.
Keputusan ini dilatarbelakangi puncak ketegangan di Mali tahun 2012, disusul kudeta yang gagal serta kehadiran pemberontak Tuareg menjadi awal kekuasaan kelompok militan di bagian utara negara itu.
Tentara Mali mengatakan pada Minggu kemarin bahwa pemberontakan dengan teroris Ber pada Jumat dan Sabtu menewaskan setidaknya enam tentara dan melukai empat lainnya. Ini terjadi di saat pasukan Mali bergerak menduduki kamp peninggalan penjaga perdamaian PBB di Burkina Faso.
"Angkatan bersenjata Mali menduduki Kamp Ber pada hari Minggu sekitar pukul 08.30, setelah banyak insiden yang menandai pergerakan unit kami," kata salah satu tentara.
Berdasarkan laporan media, peristiwa di Ber telah memancing ketegangan antara tentara Mali dengan Wagner dan juga Pemberontak Koordinasi Gerakan Azawas (CMA), yang tidak ingin kamp tersebut dikendalikan pihak lain.
Akhir Juni lalu, Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk mengakhiri MINUSMA. Misi tersebut melibatkan 11.600 tentara dan 1.500 polisi di negara Afrika Barat.
Upaya penarikan ini akan berlangsung hingga 21 Desember 2023. (Hillary Sitohang)