Ilustrasi. FOTO: AP
Angga Bratadharma • 10 August 2023 15:59
Bangkok: Gubernur Bank of Thailand (BOT) Sethaput Suthiwartnarueput mengatakan perekonomian Thailand terus pulih dengan dibantu oleh pariwisata dan konsumsi. Kondisi itu dapat terjadi meskipun perkiraan pertumbuhan ekonomi mungkin perlu direvisi turun karena ekspor yang lemah di tahun ini.
"Inflasi turun lebih cepat dari yang diperkirakan dan keputusan suku bunga akan fokus pada prospek ekonomi, bukan data jangka pendek," kata Sethaput Suthiwartnarueput, dalam seminar bank sentral, dilansir dari The Business Times, Kamis, 10 Agustus 2023.
Perekonomian Thailand, terbesar kedua di Asia Tenggara, tumbuh sebesar 2,6 persen pada 2022. Pada Mei, BOT mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,6 persen tahun ini, dan 3,8 persen untuk 2024.
"Karena perlambatan, angka ini mungkin perlu disesuaikan ke kisaran pertengahan tiga persen di tahun ini,” kata Sethaput.
Perekonomian berkembang lebih dari perkiraan 2,7 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya karena sektor pariwisata yang vital semakin kuat. Pada 26 Juli, Kementerian Keuangan Thailand memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2023 menjadi 3,5 persen dari 3,6 persen, menurunkan proyeksi untuk ekspor dan pengeluaran turis asing.
"Ekspor melemah karena masalah global," kata Sethaput.
Ia menambahkan konsumsi swasta dan pariwisata akan mendukung pemulihan yang berkelanjutan dan negara itu mengharapkan 29 juta kedatangan asing di tahun ini. Pra-pandemi 2019 mencatat rekor hampir 40 juta turis asing yang menghabiskan 1,91 triliun baht.
Thailand menerima 15,32 juta kunjungan turis asing dari Januari hingga Juli. Sedangkan bank sentral pekan lalu menaikkan suku bunga utama untuk pertemuan ketujuh berturut-turut menjadi 2,25 persen. Sethaput mengatakan tinjauan kebijakan moneter berikutnya dapat menahan atau menaikkan suku bunga.