BGN: Dapur MBG Wajib Penuhi Empat Standar Nasional

Sosialisasi Program MBG di Bandung. Istimewa

BGN: Dapur MBG Wajib Penuhi Empat Standar Nasional

Al Abrar • 25 November 2025 08:06

Bandung: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan kepada masyarakat, pemangku kebijakan daerah, serta pelaksana teknis melalui kegiatan yang digelar di Warung Kopi Inspiratif, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. 

Sosialisasi ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Muhammad Akmal Arrafat, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Teguh Supangardi.

Dalam pemaparannya, Netty Prasetiyani menegaskan bahwa MBG merupakan program pembangunan manusia jangka panjang, bukan sekadar program bantuan. Ia menilai Indonesia membutuhkan generasi sehat dan cerdas untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Anak dengan asupan gizi yang baik akan tumbuh lebih sehat, mampu berpikir kritis, dan siap berkontribusi bagi masa depan bangsa. Program ini harus menjadi gerakan nasional bersama, bukan hanya proyek pemerintah,” ujarnya.

Netty juga menyoroti tiga fungsi DPR seperti legislasi, anggaran, dan pengawasan sebagai kunci keberhasilan program, serta menekankan pentingnya sinergi lintas sektor mulai dari pemerintah, pendidik, orang tua, hingga petani dan pelaku UMKM.
 


Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Muhammad Akmal Arrafat, menekankan perlunya pengawalan serius terhadap pelaksanaan MBG di daerah. Ia menyebut berbagai aspek terus dievaluasi, mulai dari kebersihan dapur, penyusunan menu, hingga pemenuhan standar gizi.

“MBG bukan hanya soal memberi makan gratis, tetapi memastikan kualitas gizi terbaik bagi anak-anak,” ujarnya.

Akmal juga mengingatkan pentingnya kehadiran tenaga ahli gizi sesuai Surat Edaran Kepala BGN Nomor 6 Tahun 2025. Menurut dia, program MBG berdampak positif, antara lain meningkatnya kehadiran siswa dan berkurangnya beban orang tua. Bahkan, sejumlah siswa menyampaikan dukungan melalui “surat cinta” berisi harapan agar program terus berlanjut.

Perwakilan Badan Gizi Nasional, Teguh Supangardi, menambahkan bahwa MBG merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Program ini tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui pemanfaatan pangan daerah,” katanya.

Ia menegaskan seluruh dapur MBG wajib memenuhi empat standar nasional: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Teguh juga mengajak masyarakat aktif melakukan pengawasan melalui kanal resmi BGN.

“Dengan sinergi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita pastikan MBG menjadi fondasi kuat bagi generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing,” tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Al Abrar)