Qodari: Akad Massal FLPP Jadi Tonggak Penting Target Perumahan Nasional

Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menghadiri dan menyaksikan pelaksanaan akad massal 50.030 unit KPR subsidi FLPP di Banten. Foto: Dok. Istimewa.

Qodari: Akad Massal FLPP Jadi Tonggak Penting Target Perumahan Nasional

Fachri Audhia Hafiez • 21 December 2025 17:17

Banten: Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menilai pelaksanaan akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai tonggak penting dalam percepatan pencapaian target perumahan nasional.

Akad massal sebanyak 50.030 unit FLPP yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) tersebut dirangkaikan dengan serah terima kunci rumah dan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Ini adalah satu milestone lagi dari Kementerian PKP untuk mewujudkan target-target perumahan dari Pak Ara,” ujar Qodari saat ditemui dalam kegiatan akad FLPP di Banten, Sabtu, 20 Desember 2025.
 


Qodari menjelaskan, pemerintah saat ini memiliki target besar di sektor perumahan, mulai dari pembangunan rumah baru hingga renovasi rumah. Pada pelaksanaan kali ini, fokus diarahkan pada pembangunan rumah melalui mekanisme subsidi FLPP.

"Kita tahu ada target pembangunan rumah baru, ada renovasi. Nah, kalau hari ini fokusnya kepada pembangunan rumah melalui mekanisme subsidi FLPP,” lanjut Qodari.

Qodari menambahkan, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) bersama jajaran tengah membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung agenda besar tersebut. Ekosistem ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pengembang, perbankan, hingga asosiasi perumahan.

“Nah, Pak Ara ini juga dan Kementerian PKP membangun suatu ekosistem untuk mengerjakan pekerjaan raksasa ini, pekerjaan besar ini. Di dalamnya ada developer, kemudian ada perbankan, ada asosiasi perumahan,” kata Qodari.

Menurutnya, pembangunan ekosistem ini diharapkan mampu melahirkan pengembang perumahan subsidi yang berkualitas. Hal tersebut juga tercermin dari dialog Presiden dengan para debitur FLPP yang menilai kualitas rumah yang diterima sudah baik.

“Cita-cita berikutnya tentu saja adalah bagaimana melahirkan para pengembang dengan kualitas perumahan yang baik,” ujar Qodari.

“Alhamdulillah tadi dalam dialog lewat Zoom, lewat online dengan Bapak Presiden tadi tanya dengan beberapa nasabah, beberapa debitur ya, semuanya mengatakan bagus,” tambah Qodari.

Ia menegaskan, ekosistem perumahan yang dibangun Kementerian PKP diharapkan mampu menghadirkan rumah subsidi dengan kualitas yang baik, proses yang cepat dan mudah, serta biaya yang terjangkau bagi masyarakat.


Akad massal sebanyak 50.030 unit FLPP yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP). Foto: Dok. Istimewa.

"Jadi dalam ekosistem yang dibangun oleh Kementerian Perumahan ini Insya Allah kualitasnya bagus, prosesnya cepat dan mudah, biayanya diringankan,” kata Qodari.

“Seperti kata Bapak Presiden memang bisa membuat orang atau wong cilik itu iso nguyu begitu ya bisa tersenyum,” imbuh Qodari.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah penerima manfaat dari berbagai profesi juga menerima kunci rumah secara simbolis, baik secara langsung maupun melalui sambungan daring. Hal ini, menurut Kepala Staf Kepresidenan, menunjukkan bahwa program FLPP benar-benar menyasar masyarakat menengah ke bawah.

"Itu semua kan menggambarkan bagaimana perumahan subsidi atau FLPP ini memang bermanfaat bagi mereka-mereka yang datang dari kalangan menengah kebawah, mudah-mudahan terus maju,” tutup Qodari.

Acara akad massal ini digelar secara hybrid, sebanyak 300 akad dilakukan di lokasi acara diikuti oleh 11 Bank penyalur, sedangkan sisanya 49.730 akad lainya berlangsung secara online diikuti oleh 39 Bank Penyalur yang tersebar di 33 provinsi di 110 titik di kab/kota yang tersebar di seluruh Indonesia.  

Serah terima kunci rumah diwakili 9 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) secara simbolis, terdiri dari guru honorer Diki Mubarok, penyandang disabilitas tunantra Suyono, pedagang kopi keliling Sanah Maemunah, driver ojek online (ojol) Suparmin, penjaga ruang jenazah Nana Suryana, buruh perwakilan serikat pekerja Kemnaker Isti Siti Fatimah, seorang Dai Bayu Bina Anggara dan seorang nelayan Airin Ajiyanti, dan tukang cukur Ahmad Kurniadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)