Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani. MI/Naufal Zuhdi
Eko Nordiansyah • 15 December 2025 11:27
Jakarta: Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan stok beras nasional aman dan mencukupi untuk memasok kebutuhan korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra, sekaligus menjaga ketahanan pangan masyarakat terdampak tetap terjamin.
Ditemui di sela-sela meninjau stok beras untuk bencana Sumatra, Rizal mengatakan saat ini Bulog menguasai cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional sebesar 3,7 juta ton yang siap digerakkan untuk kebutuhan darurat tanpa mengganggu pasokan pangan masyarakat secara luas.
"Karena memang stok kita yang luar biasa. Sampai dengan hari ini kita masih stoknya (stok cadangan beras) mencapai 3,7 juta ton," kata Rizal dikutip dari Antara, Senin, 15 Desember 2025.
Dia menyebutkan untuk wilayah Pulau Sumatra, Bulog mencatat ketersediaan stok beras sekitar 79 ribu ton di Aceh, 29 ribu ton di Sumatra Utara, dan 7 ribu ton di Sumatra Barat.
Bahkan untuk memperkuat kesiapsiagaan, Bulog berencana menambah stok di wilayah Sumatra Barat sebesar 20 hingga 30 ribu ton guna mengantisipasi kebutuhan lanjutan penanganan pascabencana di wilayah tersebut.
"Yang Sumatra Barat akan kami tebalkan (stok beras), kami tambah sekitar 20 sampai 30 ribu ton ke depannya. Dan ini alhamdulillah sementara belum ada komplain terkait dengan masalah logistik," ucap Rizal.
Baca Juga :

(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)
Lebih lanjut Rizal mengaku hingga saat ini Bulog belum menerima laporan kekurangan pangan di masyarakat. Hanya saja kendala utama lebih disebabkan oleh terputusnya akses distribusi akibat kerusakan jalan sehingga penyaluran pangan terganggu.
Oleh karena itu distribusi bantuan pangan terus didorong melalui jalur udara dan laut sebagai solusi cepat ketika jalur darat tidak dapat dilalui akibat kondisi bencana alam.
Bulog optimistis dengan kekuatan stok nasional dan daerah, kebutuhan pangan korban bencana dapat terpenuhi secara aman, cepat, dan berkelanjutan di seluruh wilayah terdampak.
Diketahui Rizal telah memerintahkan seluruh jajaran di wilayah terdampak bencana untuk menyediakan stok beras minimal 20 hingga 50 ton di setiap bandara dan pelabuhan.
Kebijakan itu diterapkan guna memastikan bantuan dapat segera dikirim ke daerah terisolasi seperti Bener Meriah, Takengon, Agam, dan Tapanuli Tengah tanpa menunggu pengiriman dari gudang jauh.
Sebelumnya Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah memastikan ketersediaan pangan bagi warga terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) melalui suplai beras tiga kali lipat dari kebutuhan.
"Kebutuhan Sumatra Utara, Aceh, dan Padang (Sumatra Barat), kami suplai tiga kali lipat dari kebutuhan, kami pemerintah tidak akan biarkan satu pun masyarakat kekurangan beras karena stok nasional ini tertinggi sepanjang sejarah," kata Mentan, di sela meninjau Gudang Bulog di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, Rabu, 3 Desember 2025.
Mentan menekankan seluruh langkah itu merupakan tindak lanjut langsung atas arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta jaminan tanpa syarat agar tidak ada masyarakat kekurangan pangan di wilayah terdampak bencana tersebut.