Program Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Pemberdayaan dan Edukasi di Kecamatan Anyer
Serang: PT Patra Jasa meluncurkan Program Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Pemberdayaan dan Edukasi di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini dihadirkan sebagai solusi atas meningkatnya volume sampah organik di wilayah pesisir yang terdampak aktivitas pariwisata dan ekonomi.
Keterbatasan fasilitas Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) membuat persoalan sampah di Anyer kian kompleks. Kondisi itu mendorong Patra Jasa mengambil peran aktif mendukung pemerintah daerah melalui penguatan edukasi lingkungan dan pelibatan langsung masyarakat.
Pjs. Manager External Relation & Corporate Social Responsibility PT Patra Jasa, Mulia Prabowo menegaskan pengelolaan sampah organik harus dimulai dari kesadaran kolektif masyarakat. Menurutnya, sampah organik merupakan komponen terbesar sampah rumah tangga yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serius jika tidak dikelola dengan baik.
“Melalui program ini, Patra Jasa menghadirkan pengelolaan sampah terpadu yang tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang bagi pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Mulia.
Ia menambahkan, keberhasilan pengelolaan sampah bergantung pada edukasi dan keterlibatan masyarakat. Karena itu, Patra Jasa mendorong kolaborasi berkelanjutan agar program ini memberi dampak nyata dan berkesinambungan.
Programunit bisnis Patra Anyer Hotel tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Serang. Wakil Bupati Serang, M. Najib Hamas, menilai pengolahan sampah organik menjadi maggot merupakan langkah tepat untuk mengurangi timbunan sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Menurut Najib, kehadiran Patra Jasa menjadi contoh konkret kontribusi sektor swasta dalam membantu pemerintah menangani persoalan lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya peran Muspika, pemerintah desa, dan masyarakat dalam memperkuat edukasi serta pengembangan bank sampah di tingkat desa agar pengelolaan dilakukan sejak dari sumbernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, Sarudin, menyebut wilayah Anyer menghasilkan sekitar 30–40 ton sampah organik per hari, terutama dari aktivitas perhotelan dan wisata. Ia mengapresiasi pendekatan maggot farming yang dinilai efektif, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi.
Sarudin berharap perubahan pola pikir masyarakat dalam memilah sampah dari rumah tangga dapat terus diperkuat, serta praktik baik ini direplikasi ke kecamatan lain di Kabupaten Serang.
Melalui program ini, PT Patra Jasa berharap dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan mandiri, sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.