Putri Purnama Sari • 13 December 2025 14:03
Jakarta: Industri smartphone global disebut tengah berada di ambang kenaikan harga besar-besaran. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Francis Wong, Direktur Marketing Global Realme.
Wong menyebut bahwa bulan ini menjadi waktu terakhir yang ideal untuk membeli smartphone sebelum lonjakan harga terjadi secara ekstrem pada tahun 2026.
Pernyataan tersebut disampaikan Wong melalui unggahan di media sosial X, yang kemudian ramai diperbincangkan oleh pengamat teknologi dan konsumen di berbagai negara.
Harga Smartphone Diprediksi Naik Gila-gilaan
Dalam pernyataannya, Francis Wong menegaskan bahwa selama lebih dari satu dekade berkecimpung di industri smartphone, ia belum pernah melihat potensi kenaikan harga sebesar yang akan terjadi ke depan.
“Apa pun ponsel yang Anda pilih, apa pun mereknya, belilah sekarang. Harga smartphone dari semua merek hanya akan naik,” tulis Wong melalui akun X @FrancisRealme, yang dikutip Sabtu, 13 Desember 2025.
Ia memperingatkan bahwa kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada merek tertentu, tetapi akan dirasakan oleh seluruh produsen smartphone, baik di segmen entry-level, menengah, hingga flagship.
"Harga setiap smartphone dari setiap merek akan naik. Beberapa merek kecil bahkan akan segera tidak punya ponsel untuk dijual," lanjutnya.
Penyebab Harga Smartphone Naik Tajam
Menurut Francis Wong, terdapat beberapa faktor utama yang mendorong lonjakan harga smartphone global, antara lain:
1. Lonjakan Biaya Komponen Penyimpanan
Harga komponen memori dan penyimpanan (
storage) mengalami kenaikan signifikan. Komponen ini merupakan bagian vital dari smartphone modern, terutama dengan meningkatnya kebutuhan kapasitas besar.
2. Tingginya Permintaan Chip untuk AI Generatif
Permintaan chip memori kelas atas melonjak tajam akibat kebutuhan pusat data dan teknologi
Artificial Intelligence (AI) generatif. Akibatnya, pasokan untuk industri smartphone menjadi lebih terbatas dan mahal.
3. Dampak ke Seluruh Merek Smartphone
Kenaikan biaya produksi ini bersifat menyeluruh, sehingga tidak bisa dihindari oleh merek mana pun, baik pemain besar maupun brand kecil.
Kenaikan Harga Bisa Mencapai 30 Persen
Francis Wong bahkan menyebut bahwa kondisi yang akan terjadi pada 2026 berpotensi menjadi “tragedi terbesar” dalam sejarah industri smartphone. Beberapa produsen diprediksi terpaksa menaikkan harga ponsel hingga 20–30 persen demi menutupi biaya produksi.
Tak hanya itu, Wong juga memperingatkan bahwa sebagian merek kecil berisiko tidak mampu bertahan, karena kesulitan menjual produk dengan harga yang masih kompetitif.