Junta Myanmar Tetapkan Tahap Awal Pemilu Desember di Tengah Konflik

Naypyidaw: Junta militer Myanmar pada Kamis, 21 Agustus 2025 merilis rincian mengenai pemilu yang dijadwalkan Desember mendatang, meski konflik masih berkecamuk di berbagai wilayah. Menurut pengumuman yang dimuat di media pemerintah, tahap pertama pemungutan suara akan digelar pada 28 Desember di 102 dari total 330 township di Myanmar.

Mengutip dari Channel News Asia, Jumat, 22 Agustus 2025, wilayah yang tercakup antara lain seluruh township di ibu kota Naypyidaw yang jarang penduduk, serta sekitar seperempat township di Yangon, kota terbesar dengan populasi tujuh juta jiwa.

Langkah ini disebut junta sebagai solusi politik untuk perang yang melanda negara sejak kudeta 2021. Namun, pengamat internasional skeptis. Aung San Suu Kyi, tokoh demokrasi Myanmar, masih dipenjara, sementara PBB menyebut pemilu tersebut sebagai “tipu daya” guna memperpanjang kekuasaan militer.

Hingga kini, jadwal lengkap dan tahap lanjutan pemilu belum diumumkan.

Pengumuman di Global New Light of Myanmar mengindikasikan keterbatasan ambisi junta di daerah yang dikuasai kelompok pemberontak. Di Negara Bagian Rakhine, basis kuat kelompok Arakan Army, hanya tiga dari 17 township yang akan ikut tahap pertama. Di Sagaing, pusat perlawanan pro-demokrasi, pemilu hanya akan berlangsung di sekitar sepertiga wilayah.

Sementara itu, militer mengklaim sejumlah kemenangan kecil di medan tempur dalam beberapa pekan terakhir demi merebut kembali wilayah sebelum pemungutan suara.

Selain mengatur jadwal pemilu, junta juga menetapkan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun bagi pihak yang mengkritik atau memprotes jalannya pemilu.

Myanmar terakhir kali menggelar pemilu pada 2020, ketika partai Aung San Suu Kyi menang telak sebelum digulingkan oleh militer dengan tuduhan kecurangan yang tidak terbukti.