Calon penumpang yang mengalami penundaan di Bandara New Jersey, AS. Foto: The New York Times
New Jersey: Bandara Internasional Newark Liberty (EWR) mengalami penundaan besar-besaran setelah insiden kegagalan sistem navigasi yang membuat pengendali lalu lintas udara kehilangan komunikasi dengan pesawat. Otoritas Penerbangan Amerika Serikat (FAA) mengkonfirmasi setidaknya lima pengendali mengambil cuti trauma 45 hari pasca insiden.
“Sistem kontrol lalu lintas udara kuno kami memengaruhi tenaga kerja kami,” ujar pejabat FAA dalam pernyataan resmi, dikutip dari Anadolu, Selasa, 6 Mei 2025.
Menurut data FlightAware, lebih dari 160 penerbangan dibatalkan dan 250 lainnya tertunda di Newark pada Senin, 5 Mei 2025. Kekacauan ini diperparah oleh 20% pengendali yang mengambil cuti. FAA mengakui sistem mereka sudah usang dan berjanji melakukan pembaruan teknologi.
Dampak krisis
Senator Chuck Schumer memperingatkan krisis ini bisa meluas ke seluruh negeri jika tidak segera ditangani. “Kekacauan di Newark bisa menjadi pertanda jika masalah seperti ini tidak diperbaiki,” tegas Schumer, menyoroti pemecatan massal staf FAA era Trump sebagai akar masalah.
Serikat pengendali lalu lintas udara mengungkapkan trauma yang dialami staf setelah kehilangan koneksi radar dan komunikasi dengan pesawat. FAA kini berupaya mempercepat pelatihan pengendali baru sambil meningkatkan ketahanan sistem navigasi di wilayah New York yang termasuk paling sibuk di dunia.
FAA mengaku kesulitan mencari pengganti staf yang cuti karena spesialisasi pekerjaan ini. “Kami tidak bisa cepat menggantikan mereka,” ujar pernyataan FAA.
Pembaruan sistem otomatisasi sedang dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Para analis transportasi memprediksi penundaan akan berlanjut beberapa hari ke depan. Krisis ini menyoroti pentingnya modernisasi infrastruktur navigasi udara AS yang bertahun-tahun tertinggal dari perkembangan teknologi penerbangan modern.
(
Muhammad Adyatma Damardjati)