Menag Paparkan 8 Program Prioritas, Apa Saja?

Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto: MI/Despian Nurhidayat.

Menag Paparkan 8 Program Prioritas, Apa Saja?

Despian Nurhidayat • 6 March 2025 22:03

Jakarta: Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan delapan program prioritas yang diberi nama Asta Protas Kemenag Berdampak. Menurutnya, program-progam ini merupakan langkah konkret Kemenag untuk mewujudkann Asta Cita serta 17 program prioritas yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

"Ini Insyaallah akan kita kerjakan selama periode 2025 sampai 2029," ungkap Nasaruddin dalam Konferensi Pers Asta Protas Kemenag Berdampak di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2025.

Berikut ini delapan program prioritas Kemenag: 

1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan

Nasaruddin mengatakan terdapat lima hal penting yang dilakukan antara lain upaya peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama, pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan, dan penghargaan terhadap perbedaan. Pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah juga terus dilakukan diiringi penguatan pembinaan umat.

"Regulasi kerukunan umat beragama akan kita perkuat, termasuk penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan. Kita akan lakukan pengembangan dan insersi kurikukum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan di lembaga pendidikan dan kediklatan binaan Kemenag," jelasnya.
 

Baca juga: Menag Ungkap Tengah Upayakan Kuota Haji Tambahan untuk Pendamping Jemaah

2. Penguatan Ekoteologi

Program ini didasari atas krisis iklim yang telah menjadi isu global. Indonesia dikatakan harus terdepan dalam pelestarian lingkungan. Hal tersebut harus berangkat dari pemahaman dan kesadaran keagamaan akan pentingnya merawat bumi. 

Nasaruddin menegaskan agama merupakan hal yang kaya akan nilai pelestarian lingkungan. Di Islam terdapat konsep khilafah yang harus dipahami manusia sebagai pelestari alam raya. Ada ajaran Tri Hita Karana dalam Hindu, dan Laudato Si' dalam Katolik.

Kemenag akan menginisiasi upaya pelestarian lingkungan di lembaga pendidikan agama dan lembaga keagamaan. Misalnya dengan penanaman satu juta pohon, penggalangan wakaf pohon dari calon pengantin, dan lainnya. Kemenag juga akan mengintensifkan diklat berbasis kesadaran lingkungan secara kolaboratif, melibatkan tokoh agama dan masyarakat.

"Kita akan terapkan green building untuk sarana prasana pendidikan agama dan keagamaan. Konsep ini baik terkait penggunaan sumber daya berkelanjutan, pengelolaan air dan limbah, hingga efisiensi energi," bebernya.

3. Layanan Keagamaan Berdampak

Kemenag harus hadir di setiap problem keagamaan umat. Relevansi program menjadi penting agar ada dampak yang dirasakan langsung. Hal ini antara lain akan dilakukan melalui penguatan bimbingan perkawinan, pengarusutamaan keluarga maslahat, pembangunan KUA inklusif dan ramah.

"Kita juga akan lakukan penguatan layanan keagamaan di wilayah 3T. Kemenag juga akan siapkan bantuan kitab suci dan bahan bacaan keagamaan ramah difabel untuk menguatkan literasi keagamaan umat," sambungnya.
 
Baca juga: Menag Harap Ramadan Berikan Energi Positif bagi Bangsa

4. Mewujudkan Pendidikan Unggul Ramah, dan Terintegrasi

Lewat program ini, Kemenag akan menyelesaikan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dalam dua tahun. Melalui sertifikasi, guru-guru diharapkan akan lebih profesional dan kesejahteraannya meningkat melalui tunjangan profesi. 
"Kemenag juga akan berikan beasiswa pendidkan, baik melalui skema Kartu Indonesia Pintar maupun Beasiswa Indonesia Bangkit," ungkapnya.

Kemenag uga akan melakukan akselerasi akreditasi unggul pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Serta, penguatan kualitas literasi keagamaan berbasis budaya digital dan media sosial.

5. Pemberdayaan Pesantren

Kemenag akan menguatkan kemandirian pesantren melalui pemberian bantuan inkubasi bisnis. Kemenag berharap jumlah Badan Usaha Milik Pesantren akan terus bertambah sampai 5 ribu.

"Kita juga akan mendirikan pesantren internasional serta melakukan penguatan kualitas dan rekognisi bagi lulusan pesantren. Kita saat ini juga sedang menggodok pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren," tuturnya. 

6. Pemberdayaan Ekonomi Umat

Potensi dana sosial keagamaan Indonesia mencapai ratusan triliun. Zakat misalnya, potensinya mencapai Rp327 triliun. Tapi yang terhimpun baru sekitar Rp41 triliun.

"Kita akan lakukan penguatan tata kelola untuk optimalisasi peran dana sosial keagamaan. Penghimpunan dana sosial harus maksimal dan distribusinya tepat sasaran sehingga berdampak pada pemberdayaan ekonomi umat," tegasnya.

Kemenag akan melakukan penguatan regulasi tata kelola dana sosial keagamaan, serta integrasi data pemanfaatan dana sosial keagamaan berbasis wilayah atau komunitas.


Jemaah haji ilustrasi. Foto: MI/Dwi Apriani

7. Sukses Haji

Tahun ini kemungkinan menjadi haji terakhir yang dikelola Kemenag dan ingin memberikan legasi terbaik. Kemenag akan terus menguatkan ekosistem ekonomi haji. Terobosan Kemenag tahun ini adalah transparan daftar nama jemaah haji, baik reguler maupun khusus.

"Insyaallah ekspor bahan makanan nusantara dan keperluan jemaah akan meningkat. Kita akan kembali terapkan skema murur dan juga tanazul secara lebih sistematis," ujarnya.

8. Digitalisasi Tata Kelola

Kemenag ingin digitalisasi di semua layanan. Berbagai sistem informasi diintegrasikan dalam satu aplikasi. Sistem pengembangan SDM juga berbasis digital agar bisa diikuti secara masif oleh stakeholders Kemenag.

"Kemenag terapkan manajemen talenta, sistem merit, dan reformasi birokrasi," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)