Program Magang Nasional Jadi Fasilitas Penyesuaian Keterampilan

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan pada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi, saat diskusi di Kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu, 12 November 2025. Metrotvnews.com/ Deny Irwanto

Program Magang Nasional Jadi Fasilitas Penyesuaian Keterampilan

Deny Irwanto • 12 November 2025 18:20

Jakarta: Program Magang Nasional yang digagas pemerintah menjadi gerbang penting untuk lulusan perguruan tinggi mendapat pekerjaan yang sesuai karena antara pasokan dan tuntutan tenaga kerja terdapat ketidaktepatan.

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan pada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi, menyatakan baik mismatching horizontal maupun mismatching vertical menjadi tantangan yang harus dicarikan solusi.

"Data dari basis perguruan tinggi menunjukkan setiap tahun terdapat sekitar 1,6 juta lulusan yang memasuki pasar kerja. Sebuah angka yang sangat besar dan sejatinya menjadi potensi luar biasa. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan karena sejumlah kendala dalam penjajaran antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri," kata Anwar saat diskusi di Kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu, 12 November 2025.

Anwar menjelaskan setelah persoalan teridentifikasi dengan baik, diperlukan panduan yang efektif untuk menjawab persoalan tersebut. Menurut dia dunia industri memang mudah menerima lulusan perguruan tinggi secara formal, tetapi ketika tahap wawancara HRD dilakukan, sering kali hasilnya belum memenuhi harapan.


Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan pada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi, saat diskusi di Kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu, 12 November 2025. Metrotvnews.com/ Deny Irwanto

"Satu penyebabnya adalah karakter lulusan yang terlalu teoritis dan konseptual, kurang dibekali pengalaman praktis," jelas Anwar.

Anwar mencontohkan pengalamannya sendiri saat kuliah di bidang teknik sipil, ia belajar ilmu beton dan sebagainya, namun ketika kerja tidak langsung bisa diterapkan tanpa penyesuaian keterampilan. Karena itu, ia menegaskan pentingnya program magang sebagai fasilitas penyesuaian keterampilan.

Program magang ini dirancang dengan beberapa unsur: peserta, penyelenggara, dan mentor. Peserta memperoleh kesempatan untuk memiliki portofolio, penyelenggara mendapatkan manfaat melalui proses rekrutmen lebih singkat, dan mentor berperan sebagai pengarah maupun partner dalam proses transfer pengetahuan dan pengalaman.

Lewat skema magang selama enam bulan, diharapkan peserta paham dalam menjalankan pekerjaan. Dengan durasi tersebut peserta diharapkan mengenali bagaimana proses kerja sesungguhnya di lapangan dan melengkapi pembelajaran teoritis selama di bangku kuliah.

"Ada dual benefit. Satu adalah penyelenggara, yang kedua adalah peserta. Penyelenggara tadi adalah satu kesempatan untuk dia mendapatkan tenaga kerja melalui satu proses yang dibantu lebih singkat. Gak usah kita recruitment, karena kami pedomanya, untuk merecruit itu, berapa jumlah magangnya adalah 20% dari karyawan tetap," ujar Awar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)