Alya dan keluarganya beribadah haji bersama. Foto: Dok Media Center Haji 2025.
Madinah: Berangkat haji sekeluarga menjadi impian banyak umat Islam. Namun, hanya sedikit yang benar-benar bisa mewujudkannya. Salah satunya adalah keluarga Aep Ahmad Sayuti, jemaah asal Bandung Selatan dari kelompok terbang (Kloter) 7 Embarkasi Kertajati, Jawa Barat.
Tahun ini, dia berangkat haji bersama Neng Nurjannah, istri dan dua putrinya: Nasywa Raudhatul Azka, 21, dan Alya Laily Afifah, 19.
Bagi Aep, ini bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga penggenapan harapan yang ia doakan sejak tahun 2000. Haji kata dia lebih baik dilakukan saat masih muda karena kondisi fisik masih prima.
"Saya sudah niat, ingin anak saya bisa berhaji sebelum menikah. Karena ibadah haji itu ibadah fisik, lebih baik dilakukan saat masih muda dan kuat," ungkap Aep saat ditemui di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.
Impian itu bukan tanpa rintangan. Aep sempat berangkat haji lebih dulu di 2022, tetapi pandemi covid-19 membuat jadwalnya tertunda. Ia kemudian menyusun strategi agar anak-anaknya bisa ikut di tahun yang sama. Meski sempat hampir gagal karena masalah usia administrasi, akhirnya Alya yang saat itu baru berusia 18 tahun, bisa masuk dalam daftar keberangkatan 2024.
"Itu karunia dari Allah yang tak bisa saya ukur. Rasanya luar biasa bisa berhaji berempat," cerita Aep dengan mata berkaca-kaca.
Aep mengatakan keinginan ini bisa terwujud meski ekonominya sempat turun pascapandemi. "Saya tidak punya deposito besar, tapi Allah beri jalan. Saya usaha kecil-kecilan, tapi cukup. Bisa berangkat tanpa jual apa pun," katanya.
Aep pun tak berhenti di sini. Ia sudah menyiapkan rencana untuk memberangkatkan adik-adik Alya yang masih mondok di pesantren, termasuk satu anak yang saat ini masih kelas 4 SD.
"Kalau ada rezeki, saya ingin terus dampingi mereka ke sini. Biar mereka belajar langsung. Karena haji ini juga proses pendidikan rohani dan kedewasaan," tegasnya.
Aep berharap bisa memberikan pengalaman berharga bagi anak-anaknya dan meningkatkan keimanan mereka. Ia juga berharap kisah perjalanan ibadahnya bersama keluarganya bisa menginspirasi umat Islam lainnya.
Alya bersama keluarga beribadah haji. Dok Media Center Haji 2025
Kesan Alya menjadi jemaah haji muda
Sementara bagi sang putri, Alya, berhaji bersama orang tua juga menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
"Alhamdulillah, ada senang, ada sedihnya juga. Senangnya karena ini hal langka bisa ke sini bareng-bareng, bisa ibadah sama orang tua. Sedihnya karena adik-adik belum semua ikut," ujar Alya yang tergolong jemaah haji muda ini.
Alya mengaku banyak belajar dan dibimbing langsung oleh orang tuanya sebelum berangkat, termasuk menghafal doa-doa, tata cara tawaf, dan makna ibadah yang dijalankan.
"Orang tua saya selalu ingatkan kalau ke sini itu bukan cuma jalan-jalan, tapi harus serius untuk ibadah," ceritanya.
Sepulang dari Tanah Suci nanti, Alya berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi panutan untuk adik-adiknya.