Pengusaha Girang Sambut Guyuran Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani. MI/Insi Nantika Jelita.

Pengusaha Girang Sambut Guyuran Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara

Insi Nantika Jelita • 13 September 2025 12:05

Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai rencana pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di bank-bank Himbara akan memberikan dorongan signifikan bagi sektor swasta. 

Menurutnya, tambahan likuiditas tersebut akan memperluas akses pembiayaan bagi dunia usaha. Sehingga, perusahaan memiliki ruang lebih besar untuk melakukan ekspansi, meningkatkan investasi, serta memperkuat aktivitas produksi dan perdagangan

"Dengan likuiditas yang lebih longgar, kebijakan ini akan lebih dapat menggerakkan sektor swasta. Ini karena tersedianya akses pembiayaan yang lebih luas yang akan memperkuat investasi serta aktivitas sektor swasta," kata Shinta kepada Media Indonesia, dikutip Sabtu, 13 September 2025.
 

Baca juga: 

Genjot Ekonomi di Semester II, Pemerintah Siapkan Stimulus Pajak hingga Jaminan Sosial bagi Ojol



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Butuh dukungan kebijakan yang tepat

Ia menambahkan, kebijakan ini memang akan memperbesar likuiditas perbankan sehingga bank memiliki ruang gerak yang lebih besar untuk menyalurkan kredit ke sektor riil, yang saat ini pertumbuhannya masih single digit. Namun, Shinta mengingatkan bahwa kebijakan sektoral pemerintah juga harus mendukung agar manfaatnya lebih maksimal.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, dampak lanjutan dari langkah ini bisa berupa peningkatan konsumsi melalui perbaikan daya beli masyarakat, serta percepatan pertumbuhan ekonomi. 

"Meski demikian, penguatan likuiditas perbankan saja tidak cukup," tegas Shinta. 

Menurutnya, kebijakan penempatan dana pemerintah di perbankan perlu dibarengi dengan belanja pemerintah yang memiliki multiplier effect atau efek ganda besar terhadap sektor riil dan penciptaan lapangan kerja. 

“Tetap diperlukan koordinasi antar kebijakan fiskal, moneter, sektor riil, dan sektor perbankan agar pertumbuhan ekonomi dapat terdorong lebih tinggi,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)