Ilustrasi. Medcom
Achmad Zulfikar Fazli • 17 September 2025 06:37
Jakarta: Anggota Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono, dinilai sebagai kandidat kuat yang bakal kembali menjadi Ketua Umum PPP. Pasalnya, dia satu-satunya calon yang mencuat dengan rekam jejak karier berpartai dari bawah sebagai pengurus DPC PPP hingga Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Dalam bursa calon Ketua Umum PPP menjelang Muktamar X pada 2025, muncul tiga kandidat kuat ialah Mardiono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga mantan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Salahudin Uno. Lembaga Riset dan Penelitian Politik, Ethical Politics juga mengukur tingkat keterpilihan mereka di internal PPP.
Hasilnya, proporsi skor berimbang antara Amran Sulaiman dan Sandiaga Uno yakni 28,1 persen. Sedangkan, Mardiono meraih skor 43,8 persen.
Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan, menjelaskan dari skor analisis peta perbandingan kekuatan kandidat secara objektif, pihaknya melihat ketiga kandidat memiliki kekuatan maupun kelemahan. Sandiaga Uno misalnya memiliki popularitas yang cukup tinggi, begitu pula Amran Sulaiman piawai dan tegas dalam mengelola Kementerian Pertanian.
Namun, Mardiono unggul dalam pengalaman internal di PPP yang cukup lama, yakni 28 tahun. Sehingga, Mardiono dianggap memahami seluk beluk partai, dan dipercaya memegang jabatan bergengsi, yakni Wantimpres dan Utusan Khusus Presiden Presiden Joko Widodo dan kini kembali menduduki kursi UKP Bidang Pangan.
"Faktor pengalaman di internal Partai PPP menjadi poin unggul Mardiono dibandingkan kandidat lainnya," ujar Hasyibulloh dalam keterangannya, Rabu, 17 September 2025.
Dia menambahkan sinyal restu dari Istana kerap menjadi kunci penting dalam menduduki kursi ketua umum
partai politik di Indonesia.
“Jangan lupa Indonesia sebagai penganut sistem Presidensial, meletakan ‘restu Istana’ menjadi komponen penting dalam peta politik ketua umum partai politik, menarik untuk juga menyimak mana dari ketiga figur kandidat yang berpotensi meraih restu Presiden karena PPP sejatinya kerap menempatkan diri sebagai partai dalam koalisi pemerintahan,” ujar Hasyibulloh.