Pemenuhan Gizi Utama, Menteri PPN Dorong Pemanfaatan Potensi Lokal

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy. Metrotvnews.com/ Triawati

Pemenuhan Gizi Utama, Menteri PPN Dorong Pemanfaatan Potensi Lokal

Triawati Prihatsari • 15 January 2025 14:49

Boyolali: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagak Sipat, Boyolali, Jawa Tengah. Rachmat mengatakan SPPG Gagak Sipat telah memenuhi syarat pelayanan makan bergizi gratis (MBG). 

"Dapurnya sangat memenuhi syarat. Pertama syarat higienis, rupanya di sini ada modifikasi yang harusnya satu dapur melayani 3.000 penerima manfaat sekarang dua dapur digabung jadi satu menjadi 6.000 penerima manfaat. Jadi ini sangat memenuhi syarat. Yang kami periksa juga adalah lantainya, kalau keramik ada nat itu tidak boleh lagi karena menjadi sumber mikroba," ujarnya, di Boyolali, Rabu, 15 Januari 2025. 

Dalam kesempatan yang sama, ia menekankan diversifikasi pangan. Dimana menu MBG dapat diganti dengan sumber lain sesuai potensi daerah.

Rachmat menambahkan, diversifikasi pangan tersebut diharapkan bakal mengurangi konsumsi nasi. Kendati demikian, ia menegaskan pada pemenuhan gizi yang utama.

"Kalau soal beras, tadi saya sampaikan ada diversifikasi pangan. Kalau suatu daerah potensinya sagu, ya sebaiknya sumber karbohidratnya sagu. Di Indonesia timur yang tadinya makan jagung, kenapa tidak makan jagung. Toh jagung juga jauh lebih sehat dibandingkan sumber karbohidrat lain. Nanti juga ada ubi, tinggal nanti kepala gizi setiap dapur menentukan kecukupan karbohidratnya. Jadi ini pasti akan mendiversifikasi pangan dan kemungkinan besar akan mengurangi konsumsi nasi," bebernya.

Sementara itu, pemilik SPPG Gagaksipat Puspo Wardoyo menuturkan banyak melibatkan petani lokal untuk mencukupi kebutuhan bahan baku yang digunakan setiap harinya. 

"Melibatkan petani otomatis, sayuran kan dari sini semua. Semua pekerja, suplier dari masyarakat semua. Ini bagus untuk pemerataan tenaga kerja dan perekonomian," ungkapnya. 

Sementara itu, ia sebagai pihak swasta yang bermitra dengan pemerintah mengaku siap ikut menyukseskan program tersebut. 

"Saya juga menekuni makanan prasmanan, katering. Kami sudah pengalaman di bidang itu. Pada program pemerintah ini kami ingin menawarkan diri. Kami memberanikan diri, swasta ikut serta. Saya tahu persis bagaimana suka dukanya, yang pasti dengan anggaran segitu cukup," katanya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)