Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 November 2025 20:44
Abuja: Para pemimpin Muslim dan Kristen di Nigeria mengecam ancaman aksi militer yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menyebut pernyataannya “provokatif dan merusak” persatuan nasional.
Menurut harian Aljazair El Khabar dan dikutip Antara, Minggu, 9 November 2025, para tokoh agama tersebut pada Ahad (9/11) mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan bahwa retorika Trump dapat memicu ketegangan internal dan memperkuat kelompok-kelompok ekstremis di negara berpenduduk terpadat di Afrika itu.
Nigeria, yang penduduknya hampir terbagi rata antara wilayah utara yang mayoritas Muslim dan selatan yang mayoritas Kristen, telah lama menghadapi konflik sosial yang menelan korban jiwa dari kedua kelompok agama. Para analis menilai, pernyataan provokatif dari pihak asing dapat memperdalam perpecahan ini.
Klaim tentang dugaan “genosida terhadap umat Kristen” di Nigeria yang baru-baru ini beredar di media sosial semakin menarik perhatian kelompok sayap kanan di AS dan Eropa.
Presiden Nigeria Bola Tinubu membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa kebebasan serta toleransi beragama merupakan bagian penting dari identitas kolektif Nigeria yang akan selalu dijunjung tinggi.
El Khabar mencatat, dalam beberapa tahun terakhir sejumlah kelompok separatis di wilayah tenggara Nigeria berupaya memanfaatkan narasi tentang persekusi terhadap umat Kristen untuk membenarkan agenda politik mereka.
Para pemimpin dari kedua agama itu menyerukan agar para politisi asing menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional atau menghambat upaya memperkuat persatuan dan perdamaian di Nigeria.
Baca juga: Ribuan Warga Nigeria Protes Ancaman Trump, Bantah Isu Genosida Kristen