Petani Usia 104 Tahun di Jatim Menabung di Celengan Bambu, Wujudkan Mimpi Naik Haji

Mbah Marhamah, 104, ditemani putrinya, Ayyamah, 40, jemaah haji asal Pamekasan, Madura. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Petani Usia 104 Tahun di Jatim Menabung di Celengan Bambu, Wujudkan Mimpi Naik Haji

Amaluddin • 30 May 2025 07:53

Surabaya: Seorang perempuan lanjut usia tampak duduk tenang, wajahnya berseri, menyiratkan keteguhan dan ketulusan hati. Dia adalah Mbah Marhamah, anggota jemaah haji tertua dari Jawa Timur (Jatim), berusia 104 tahun yang tetap semangat menunaikan panggilan ke Tanah Suci.

Berangkat bersama kloter 95 dari Pamekasan, Mbah Marhamah ditemani putrinya, Ayyamah, 40. Keduanya berasal dari Dusun Nagasari, Desa Palengan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.

“Saya sudah daftar haji sejak 2013, sedangkan ibu baru bisa mendaftar tahun 2019 karena dulu kondisi ekonomi belum memungkinkan,” cerita Ayyamah, Jumat, 30 Mei 2025.

Mbah Marhamah semasa muda adalah seorang petani ulet. Ia menanam berbagai tanaman seperti tembakau, kangkung, bayam, hingga kacang-kacangan. Dalam satu dekade terakhir, ia tak lagi bekerja, tetapi semangatnya tak pernah padam. Ia menabung sedikit demi sedikit di celengan bambu, demi mewujudkan cita-citanya naik haji.

“Kalau ada uang seratus ribu, tiga puluh ribu disisihkan. Begitu terus selama bertahun-tahun sampai terkumpul Rp25 juta untuk daftar haji,” katanya.

Menariknya, di usianya yang lebih dari seabad, penampilan Mbah Marhamah masih tampak bugar, seolah baru berusia 60-an. Ia pun berbagi tips, yakni rutinitas ibadah yang konsisten dan gaya hidup sederhana. 

Selain itu, ia juga rajin salat tahajud, dhuha, hajat, serta setiap hari membaca shalawat nariyah. Ia juga sangat menjaga pola makan hanya mengonsumsi makanan rebus tanpa pengawet dan menolak makan nasi dari penanak nasi otomatis.

“Ibu tidak punya diabetes, tidak hipertensi. Hanya pendengarannya saja yang mulai berkurang,” ucapnya.

Tak hanya ibunya, sang ayah yang kini berusia 108 tahun pun memegang prinsip serupa soal makanan. Meski kini hanya bisa berbaring di tempat tidur, sang ayah menjadi sosok teladan dalam kesederhanaan dan kedisiplinan.

Mbah Marhamah sendiri menyimpan tekad kuat untuk menunaikan ibadah haji dengan sebaik-baiknya. Meski tak membawa kursi roda sendiri, PPIH Embarkasi Surabaya sigap meminjamkan fasilitas tersebut untuk membantunya beribadah di Tanah Suci.

Ia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi dari Bandara Internasional Juanda pada Jumat, 30 Mei 2025. Harapan dan doa mengiringi perjalanannya. "Semoga kami diberi kelancaran, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalankan rukun Islam kelima," tandasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)