President of United in Diversity, Tantowi Yahya. Dok. UID
m rodhi aulia • 25 April 2025 20:16
Jakarta: United in Diversity (UID) resmi meluluskan 57 peserta Program BEKAL Pemimpin 4.0 dalam perayaan kelulusan yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 25 April 2025. Program ini menandai komitmen berkelanjutan UID dalam memfasilitasi lahirnya kepemimpinan muda lintas sektor untuk pengelolaan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang lebih adil, lestari, dan berbasis kearifan lokal.
Program BEKAL Pemimpin (Bersama Kelola Alam Adil Lestari) dirancang untuk memperkuat kapasitas sistemik para praktisi muda. Melalui serangkaian workshop, kunjungan lapangan, penginderaan sosial, dan pengembangan inisiatif lintas sektor, para peserta digembleng untuk memahami kompleksitas pengelolaan SDA dari berbagai perspektif.
Sebanyak 57 peserta berasal dari 25 provinsi dan mewakili sektor pemerintahan, swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi, hingga media. Dalam tiga bulan terakhir, mereka ditantang untuk merancang dan menguji prototipe yang berakar pada kegelisahan serta konteks nyata di lapangan.
President of United in Diversity, Tantowi Yahya, menyatakan bahwa peran UID dalam program ini bukan hanya sebagai fasilitator, tetapi sebagai penghubung kepentingan yang sering kali berseberangan dalam tata kelola SDA. Menurutnya, pendekatan kolaboratif menjadi kunci dalam mengatasi kerumitan sistemik yang dihadapi oleh para pemimpin muda di lapangan.
Baca juga: Presiden Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Jaga Kekayaan Alam
“Tidak banyak yang bersedia mengambil peran seperti yang dilakukan UID, yakni menjadi jembatan di tengah kompleksitas sektor, kepentingan, dan ego yang sering kali berbeda arah. Melalui program seperti BEKAL Pemimpin, UID menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu yang baru secara individual, tetapi tentang menyatukan niat, membuka ruang kolaborasi, dan membangun kepercayaan lintas batas," kata Tantowi yang dikutip, Jumat, 25 April 2025.
Tantowi juga menekankan bahwa perubahan yang dibutuhkan tidak selalu datang dari ide besar, melainkan dari proses bersama yang lahir dari pemahaman mendalam terhadap konteks. Ia menggarisbawahi pentingnya ruang-ruang reflektif dan partisipatif untuk menumbuhkan inisiatif yang berkelanjutan.
“BEKAL Pemimpin tidak bertanya ‘apa yang harus kita ciptakan’, melainkan ‘bagaimana kita mewujudkan perubahan itu bersama’, dengan mengedepankan proses yang partisipatif, reflektif dan berakar dari lapangan. Di situlah letak kekuatan program ini menjadi wadah lahirnya para pemimpin muda yang siap menjadi penggerak perubahan di tengah sistem yang kompleks, namun penuh harapan,” terang Tantowi.
Sementara itu, Chancellor UID, Suyoto, menyoroti pentingnya membentuk manusia sebagai pusat perubahan dalam pengelolaan sumber daya alam. Ia menilai bahwa pembangunan kepemimpinan tidak cukup hanya bertumpu pada keterampilan teknis, melainkan juga kesadaran sistem dan empati sosial.
“Mengembalikan keseimbangan alam bukan semata soal memperbaiki lingkungan, tetapi juga soal menyiapkan manusia yang mampu memimpinnya dengan empati, pemahaman mendalam, dan kesadaran sistem. Karena itu, BEKAL Pemimpin hadir sebagai ruang pembelajaran transformatif yang berinvestasi pada kapasitas pemimpin muda dari berbagai sektor dan bidang," jelas Suyoto.
Menurut Suyoto, para lulusan BEKAL tidak hanya dibentuk sebagai penggerak teknokratik, melainkan sebagai pemimpin yang peka terhadap realitas sosial dan mampu merajut kolaborasi dari dalam sistem yang dijalani. Hal ini dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan perubahan di masa mendatang.
“Mereka tidak hanya dibekali pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga diajak untuk menyelami kompleksitas, membangun koneksi antaraktor serta memimpin perubahan dari dalam sistem yang mereka jalani. Dengan cara ini, BEKAL mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin yang mampu menjadi agen perubahan di ekosistemnya masing-masing, yang membawa semangat kolaborasi dan keberanian untuk merintis masa depan yang lebih adil dan lestari," ujarnya.
Program BEKAL Pemimpin telah meluluskan 171 fellow sejak pertama kali digelar pada 2019. Seluruh alumni kini tersebar di berbagai sektor dan provinsi, membawa semangat perubahan dalam pengelolaan SDA yang berkeadilan dan berbasis gotong royong.
Perayaan kelulusan BEKAL Pemimpin 4.0 bukan hanya menjadi simbol capaian, tetapi juga pijakan awal bagi para peserta untuk terus bergerak sebagai agen perubahan. Dengan prototipe inisiatif yang telah dirancang, mereka diharapkan mampu membangun pengaruh yang nyata dalam sistem pengelolaan sumber daya alam Indonesia.