Maskapai Tiongkok dan Boeing Menderita Akibat Gangguan Tarif

Pesawat Boeing 777X. (Boeing.com)

Maskapai Tiongkok dan Boeing Menderita Akibat Gangguan Tarif

Eko Nordiansyah • 29 April 2025 11:37

Jakarta: Maskapai penerbangan Tiongkok dan Boeing Co telah sangat dirugikan oleh tarif perdagangan AS. Kementerian Perdagangan Tiongkok melaporkan kebijakan ini telah mengganggu rantai pasokan dan menimbulkan ketidakpastian.

Dikutip dari Investing.com, Selasa, 29 April 2025, pernyataan tersebut dikeluarkan sebagai tanggapan atas laporan media baru-baru ini bahwa Boeing telah menerbangkan kembali beberapa pesawat yang seharusnya dikirimkan ke maskapai penerbangan Tiongkok.

Kementerian Perdagangan mengatakan ancaman tarif AS akan sangat mengganggu rantai pasokan global dan pasar penerbangan, dan bahwa maskapai penerbangan Tiongkok dan Boeing sama-sama menderita akibat hambatan investasi perdagangan.

Kementerian tersebut mendesak AS untuk menciptakan lingkungan yang stabil bagi perdagangan dan investasi.
 

Baca juga: 

Perusahaan dan Konsumen AS Kencangkan 'Ikat Pinggang', Tarif Trump Picu Perlambatan Ekonomi



(Ilustrasi pesawat. Foto: Dok MI)

Boeing cari pasar lain

Laporan media selama seminggu terakhir menunjukkan Boeing sedang mencari cara untuk menjual kembali puluhan pesawat yang tidak dapat lagi dijual di Tiongkok karena tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Beijing sebagai balasan atas bea masuk AS.

Tiongkok memberlakukan bea perdagangan hingga 125 persen pada impor AS, sebagai balasan atas bea sebesar 145 persen yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Beijing awal bulan ini.

Langkah tersebut menandai eskalasi baru dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, dengan para analis memperingatkan bahwa kedua belah pihak menghadapi tekanan ekonomi yang parah akibat pertukaran tarif yang berkepanjangan.

Trump mengklaim bahwa pemerintahannya sedang dalam pembicaraan dengan Tiongkok, sementara Beijing mengatakan bahwa tidak ada negosiasi perdagangan yang telah berlangsung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)