Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 30 April 2025 12:10
Tokyo: Produksi industri Jepang menyusut jauh lebih besar dari perkiraan pada Maret, karena produsen mengurangi output di tengah ketidakpastian ekonomi dan perdagangan yang meningkat, sementara penjualan ritel tumbuh kurang dari yang diharapkan.
Dilansir dari Investing.com, Rabu, 30 April 2025, produksi industri turun 1,1 persen bulan-ke-bulan, jauh lebih besar dari perkiraan penurunan 0,5 persen, menurut data pemerintah yang dirilis pada hari Rabu.
Hasil ini muncul saat produsen besar Jepang menghadapi prospek peningkatan tarif perdagangan AS terhadap negara tersebut. Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 24 persen pada Jepang di awal April, meskipun dia menunda tindakan tersebut hingga Juli.
Namun tarif universal 10 persen dari Trump tetap berlaku, begitu juga dengan bea 25 persen pada mobil, yang merupakan ekspor utama Jepang ke Amerika Serikat.
Tarif Trump akan ditanggung oleh importir AS, dan diperkirakan akan sangat menekan permintaan ekspor di negara tersebut. Tren seperti ini tidak menguntungkan bagi produsen Jepang, dan mendorong pengurangan output karena produsen bersiap menghadapi tarif tersebut.
Baca juga:
PMI Manufaktur Tiongkok Merosot Tajam Gara-gara Perang Dagang |