Korban Puting Beliung di Cianjur Sudah Kembali ke Rumah

Cianjur: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat enam kepala keluarga yang sempat mengungsi karena rumah mereka rusak akibat angin puting beliung di Kecamatan Cibeber sudah kembali ke rumah.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi Selasa malam, 14 Oktober 2025 membuat belasan rumah rusak, namun enam di antaranya rusak parah terutama di bagian atap yang terbawa angin sehingga pemilik terpaksa mengungsi.

"Sekitar 15 rumah rusak akibat tersapu angin puting beliung yang terjadi seiring hujan yang turun deras, enam rumah di antaranya rusak parah terutama di bagian atap sehingga pemilik dan keluarganya mengungsi ke rumah saudaranya," kata Asep di Cianjur seperti dilansir Antara, Rabu, 15 Oktober 2025.
 

Baca: Hujan Es Disertai Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah di Cilaku Cianjur

Hingga siang ini upaya perbaikan atap yang rusak dilakukan pemilik rumah bersama petugas gabungan dan warga sekitar, sehingga enam kepala keluarga yang terdiri atas 15 jiwa itu sudah kembali ke rumah masing-masing.

Asep mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana, dengan segera mencari tempat aman serta segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam karena dapat memicu terjadinya bencana.

"Informasi dari BMKG curah hujan masih tinggi hingga beberapa pelan ke depan, sehingga masyarakat di seluruh wilayah Cianjur diminta siaga dan waspada, segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," jelas Asep.

Asep menambahkan angin puting beliung juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang menimpa empat rumah warga di Kecamatan Cilaku. Tidak ada korban jiwa, namun proses perbaikan langsung dilakukan pemilik dibantu petugas gabungan TNI/Polri, PMI Cianjur dan relawan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun empat rumah mengalami rusak ringan, di mana perbaikan dapat dilakukan hingga tuntas Rabu dini hari, sehingga pemilik dan keluarganya tidak sampai mengungsi.

"Untuk melakukan pengawasan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, kami sudah menyiagakan petugas dan relawan di sejumlah titik rawan bencana mulai dari utara hingga selatan, termasuk membuat laporan agar dapat dilakukan pemetaan," ujarnya.