Kepercayaan Investor Kuat, IHSG Pulih Lebih Cepat

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Kepercayaan Investor Kuat, IHSG Pulih Lebih Cepat

Eko Nordiansyah • 3 September 2025 19:29

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari terakhir kembali menguat di angka 7.800-an setelah sempat anjlok cukup dalam pada Senin, 1 September 2025 akibat berbagai demonstrasi berujung kericuhan dan perusakan yang terjadi pekan lalu.

Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee mengatakan selain karena sentimen positif dampak perekonomian global yang membaik, pembalikan IHSG yang cepat mencerminkan kepercayaan investor masih sangat kuat terhadap kinerja emiten di bursa saham. Selain itu, Hans menyoroti peran regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menghadapi gejolak pasar.

Ia menilai, OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengambil langkah antisipasi, seperti mengubah aturan trading halt dan menyediakan mekanisme buyback tanpa RUPS untuk menenangkan pasar. Hans memuji langkah ini sebagai respons yang tepat untuk menjaga stabilitas pasar modal.

“Fundamental ekonomi kita bagus. Langkah pengawasan dan pengaturan OJK sangat baik, dan kerja sama dengan Kementerian Perekonomian juga membantu menenangkan pelaku pasar,” ujarnya kepada wartawan Rabu, 3 September 2025.

Ia mengungkapkan, peran pemerintah dan aparat keamanan dalam meredam ketegangan juga tak kalah penting. Setelah pidato Presiden Prabowo Subianto dan langkah TNI meredam aksi, kondisi pasar mulai membaik. 

“Begitu situasi mulai kondusif, pasar saham kita langsung membaik,” tambahnya.
 

Baca juga: 

Ditutup Meroket Lebih dari 1%, IHSG Lagi-lagi Betah 'Nongkrong' di Zona Hijau Hari Ini



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Kondisi domestik dan global mendukung

Menurut Hans, secara umum ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang baik. Indikator Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang kembali naik di atas angka 50 menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan ekonomi. 

Dari sisi global, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh perkembangan di Amerika Serikat (AS), seperti intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed dan keputusan pengadilan terkait tarif impor. 

Meski Indonesia sempat menjadi sorotan karena gejolak politik, dibandingkan negara ASEAN lain seperti Thailand, Hans menegaskan, investor asing masih melihat potensi besar di pasar saham Indonesia. 

“Banyak investor percaya saham-saham emerging market memiliki peluang pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan negara maju. Dampak demo diperkirakan hanya bersifat sementara,” kata dia.

Untuk proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Hans memperkirakan pergerakan berada di kisaran 7.800 hingga 8.100. Ia menilai, potensi penurunan sudah terbatas mengingat valuasi saham Indonesia yang relatif murah dan mulai membaiknya kondisi ekonomi. Hans pun berharap situasi kondusif dan damai bisa tercapai agar stabilitas perekonomian nasional tetap terjaga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)