263 Rumah di Kecamatan Padaherang Pangandaran Terendam Banjir

Aliran Sungai Ciseel meluap mengenangi 263 rumah di Dusun Anggaraksan, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Pangadaran. Dokumenasi/ Tagana Pangandaran

263 Rumah di Kecamatan Padaherang Pangandaran Terendam Banjir

Media Indonesia • 28 January 2025 19:54

Pangandaran: Hujan deras yang terjadi di beberapa daerah telah menyebabkan aliran Sungai Ciseel meluap mengenangi 263 rumah berada di Dusun Anggaraksan, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Pangadaran, Jawa Barat.

Anggota Tagana Pangandaran, Kuswati, mengatakan intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari menyebabkan aliran Sungai Ciseel meluap dan mengenangi 263 rumah di Dusun Anggaraksan.

"Bencana banjir luapan Sungai Ciseel yang terjadi di Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang sudah ke sekian kalinya dan merendam 167 rumah terjadi di RT 33, RT 32 RW 14 dan RT 31 RW 13 merendam 96 rumah atau 269 jiwa. Namun, upaya yang dilakukan pemerintah daerah sekarang ini belum terealisasi dan hujan kembali turun sudah pasti rumah tersebut tergenang," kata Kuswati, Selasa, 28 Januari 2025.
 

Baca: Kementerian PU Bangun Tanggul Darurat Percepat Perbaikan Jalur KA di Grobogan
 
Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu, karena pemerintah daerah belum berupaya melakukan langkah terutama pengerukan di aliran sungai tersebut.

Kuswati mengatakan banjir disebabkan aliran Sungai Ciseel mengalami sedimentasi termasuk adanya kiriman dari Desa Kertajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis dan Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran. Akan tetapi, warga yang terdampak banjir tidak berbuat banyak mengingat beberapa lokasi tergenang banjir setinggi antara 30 hingga 80 centimeter.

"Bupati Pangandaran pernah meninjau ke lokasi terdampak banjir luapan Sungai Ciseel, tapi sampai sekarang ini belum ada upaya yang dilakukannya. Karena, aliran sungai tersebut mengalami pendangkalan (sedimentasi) termasuk banyak pohon bambu menghalangi dan ketika hujan deras air merendam rumah warga hingga 269 hektare lahan persawahan rusak," jelasnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)