Foto: Istimewa
6 April 2023 23:03
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan perlu langkah yang konsisten dalam menerapkan sejumlah kebijakan di sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan pelestarian nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Sejumlah pelanggaran yang dilakukan wisatawan mancanegara di Bali sudah mulai mengkhawatirkan, sehingga harus segera mendapat perhatian dari semua pihak, ” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Rabu (5/4/2023).
Hal tersebut diungkapkan saat membuka diskusi daring bertema ‘Dilema Meningkatkan Ekonomi dan Mengurangi Perilaku Negatif Turis Asing di Pulau Dewata’ yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12.
Diskusi yang dimoderatori Dr. Radityo Fajar Arianto, MBA (Dosen Universitas Pelita Harapan) menghadirkan sejumlah pihak di antaranya Ni Made Ayu Marthini (Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), Sugito, S.T., CCNA (Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai), dan Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/GIPI) Bali sebagai narasumber.
Lestari mendorong agar beragam masalah yang melibatkan wisatawan mancanegara di Bali segera diatasi secara bijak dengan tetap mengedepankan upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal.Menurut Lestari, dibutuhkan sebuah tata kelola adaptif dan efektif dalam penerapan kebijakan di sektor pariwisata, untuk mengatasi tren buruk perilaku wisatawan di Pulau Dewata.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan dengan dibukanya pembatasan kegiatan pasca pandemic, minat masyarakat mancanegara untuk berwisata ke Bali sangat tinggi. Sejumlah indikator sektor pariwisata secara nasional menunjukkan peningkatan, sehingga target di masa datang juga ditingkatkan. Khusus Bali, pada 2022 menyumbangkan 53?ri total kedatangan wisatawan ke Indonesia.
Ni Made Ayu mengatakan Bali merupakan top of mind dari para traveler dunia saat berencana berwisata ke Indonesia.
Sejumlah pelanggaran yang dilakukan wisatawan mancanegara di Bali merupakan dampak yang tidak terelakkan karena ada euforia perjalanan wisata warga dunia pasca pandemi covid-19.
Dalam upaya mengatasi sejumlah pelanggaran yang dilakukan wisatawan mancanegara di Bali itu, pemerintah sedang berupaya melakukan langkah preventif. Berupa sosialisasi yang lebih masif kepada wisatawan mancanegara terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan para wisatawan di Indonesia.
Selain itu, pembinaan terhadap para pelanggar aturan dan penegakan hukum juga dilakukan secara konsisten.
Ni Made Ayu berharap, pariwisata di Bali mampu dibangun menjadi pariwisata yang berkualitas, pariwisata yang berbasis ekonomi kreatif dan memiliki nilai tambah.