Roket Soyuz-2.1b yang membawa Luna-25 meluncur dari Far East, Rusia, 11 Agustus 2023. (AP/Roscosmos State Space Corporation)
Willy Haryono • 20 August 2023 17:38
Moskow: Pesawat antariksa Luna-25 milik Rusia telah jatuh menghantam permukaan bulan, setelah sebelumnya berputar ke orbit secara tidak terkendali, kata perusahaan luar angkasa Rusia, Roskosmos.
Roskosmos sebelumnya mengatakan bahwa "situasi abnormal" telah terjadi ketika kontrol misi mencoba memindahkan pesawat itu ke orbit pra-pendaratan pada pukul 11:10 GMT pada hari Sabtu, menjelang pendaratan yang direncanakan pada Senin mendatang.
Dikutip dari Guardian, Minggu, 20 Agustus 2023, kegagalan misi bulan pertama Rusia dalam 47 tahun terakhir ini menggarisbawahi penurunan kekuatan ruang angkasa Rusia sejak hari-hari kejayaan kompetisi Perang Dingin, ketika Moskow adalah yang pertama meluncurkan satelit untuk mengorbit Bumi– Sputnik 1, pada tahun 1957.
Kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin juga menjadi orang pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa di tahun 1961.
Rusia belum pernah mencoba misi ke bulan lagi sejak Luna-24 pada 1976, ketika Leonid Brezhnev memerintah Kremlin. Luna-25 seharusnya melakukan pendaratan lunak di kutub selatan bulan pada 21 Agustus, menurut pejabat antariksa Rusia.
Pemerintah Rusia telah berlomba melawan India, yang pesawat antariksa Chandrayaan-3-nya juga dijadwalkan mendarat di kutub selatan Bulan pekan ini. Rusia juga berkompeteisi melawan Tiongkok dan Amerika Serikat yang keduanya memiliki ambisi Bulan.
Kegagalan tersebut juga menggarisbawahi tekanan pada ekonomi Rusia senilai USD2 triliun – dan khususnya sektor teknologi tinggi – karena bergulat dengan sanksi Barat yang ditujukan untuk menghukum Rusia atas perang di Ukraina.
Baca juga: Rusia Kembali Luncurkan Misi Bulan Setelah Hampir 50 Tahun