Dolar AS Terperosok Imbas Laporan Pekerjaan yang Melemah

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI/Rommy Pujianto

Dolar AS Terperosok Imbas Laporan Pekerjaan yang Melemah

Annisa Ayu Artanti • 8 July 2023 07:38

New York: Dolar AS terperosok pada perdagangan Jumat karena laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan. Kemudian menekan imbal hasil Treasury AS dua tahun.
 
Melansir Xinhua, Sabtu, 8 Juli 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,86 persen pada 102,2807 pada akhir perdagangan.
 
Menurut laporan pekerjaan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan, pemberi kerja AS menambahkan 209 ribu pekerjaan nonpertanian pada Juni. Angka itu di bawah konsensus perkiraan 213 ribu.
 
Pertumbuhan nonfarm payrolls bulan lalu mewakili kenaikan terkecil sejak Desember 2020, tetapi tingkat pengangguran di Juni mencapai 3,6 persen, dibandingkan dengan 3,7 persen di Mei.
 
"Laporan tenaga kerja AS hari ini agak beragam, meskipun pasar tampaknya fokus pada hal negatif," Kepala Strategi Pasar Ebury, Matthew Ryan.
 
Imbal hasil Treasury AS dua tahun turun sebanyak 13 basis poin pada Jumat setelah mencapai level tertinggi 16 tahun sebesar 5,12 persen pada Kamis.
 
Kepala ekonom penyedia layanan audit, pajak, dan konsultasi RSM U.S. LLP Joe Brusuelas memperkirakan The Fed akan melanjutkan menaikkan suku bunga selama pertemuan pembuatan kebijakan yang akan datang akhir bulan ini dan menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase lagi.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0967 dolar dari 1,0881 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2838 dolar dari 1,2741 dolar AS pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 142,1470 yen Jepang, lebih rendah dari 144,1270 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8887 franc Swiss dari 0,8959 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3272 dolar Kanada dari 1,3353 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,8309 Krona Swedia dari 10,9443 Krona Swedia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)