Dewan HAM PBB Anggap Pembakaran Al-Qur'an di Swedia Jadi Perkembangan Mengkhawatirkan

Dewan HAM PBB lakukan pertemuan darurat terkait pembakaran Al-Quran. (UN Human Rights Council)

Dewan HAM PBB Anggap Pembakaran Al-Qur'an di Swedia Jadi Perkembangan Mengkhawatirkan

Marcheilla Ariesta • 6 July 2023 20:10

Jenewa: Banyaknya kecaman akibat aksi bakar Al-Qur'an di Swedia, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) akan mengadakan sesi debat darurat. Pertemuan ini akan berlangsung di Jenewa, Swiss pada 11 Juli mendatang. 

Pertemuan ini akan menjadi debat darurat ke-9 Dewan HAM PBB, sejak majelis tersebut didirikan pada 2006. 

"Perkembangan mengkhawatirkan dalam tindakan kebencian agama yang terencana dan bersifat publik sebagaimana ditunjukkan dengan berulangnya penodaan Al-Qur'an di beberapa Eropa dan lainnya, akan dibicarakan," kata Dewan HAM PBB dalam pernyataannya, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis, 6 Juli 2023. 

Sesi debat dijadwalkan berdasarkan permintaan resmi Pakistan, atas nama anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pakistan saat ini juga sedang menjadi anggota Dewan HAM PBB. 

Duta Besar Pakistan untuk PBB, Khalil Hashmi, yang berbicara atas nama OKI menyatakan, pihaknya menganggap debat darurat beserta hasilnya ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan persatuan di Dewan HAM PBB.  

"Saling menghormati dan pengertian dan untuk mencapai konsensus tentang gagasan yang berwawasan maju," kata Hashmi. 

Pihaknya, kata Hashmi, mengandalkan para anggota Dewan HAM PBB untuk melaksanakan debat tersebut. 

"Kami memberikan dukungan pada hasil yang memetakan jalur yang jelas untuk menangani tindakan dan advokasi kebencian yang merupakan hasutan untuk diskriminasi, permusuhan, atau kekerasan, yang dihadapi dunia saat ini," ujarnya.   

Pekan lalu, pria asal Irak, Salwan Momika (37) membakar Al-Qur'an di depan sebuah masjid di Stockholm. Aksinya dilakukan di bawah perlindungan polisi. 

Tindakan tersebut sengaja diatur waktunya bertepatan dengan Iduladha, yang merupakan salah satu hari besar penting dalam agama Islam dan dirayakan oleh Muslim seluruh dunia. 

Insiden tersebut memicu kecaman luas dari beberapa negara, termasuk anggota OKI. Kelompok itu menyerukan tindakan bersama untuk mencegah insiden tersebut terulang lagi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)