Ilustrasi bitcoin. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 26 September 2023 14:57
Jakarta: Memasuki minggu terakhir September 2023, bitcoin (BTC) kembali tertahan di bawah angka USD27 ribu per keping. Sementara, ethereum (ETH) tengah berjuang untuk kembali naik ke posisinya di atas USD1,600 per keping. Pekan lalu, pasar aset kripto berada dalam ketidakpastian antara optimisme dan kehati-hatian terhadap keputusan kebijakan suku bunga oleh The Fed.
The Fed membuat keputusan penting untuk tidak menaikkan suku bunga, menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50 persen sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada tahun ini sebelum memangkas dua kali pada 2024 atau sekitar 50 bps.
"Adanya kabar The Fed akan menaikkan suku bunga biasanya akan membebani kinerja aset berisiko, tidak terkecuali aset kripto. Dengan adanya petunjuk kenaikan suku bunga pada 2023 ini akan menjadi salah satu tantangan ke pergerakan harga Aset Kripto dalam jangka pendek. Namun, bisa menjadi peluang untuk akumulasi sebelum menuju bitcoin halving 2024," jelas Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha dalam keterangan resmi, Selasa, 26 September 2023.
Meskipun mengalami tekanan dari sisi makro, adopsi teknologi di balik aset kripto yaitu blockchain masih berlanjut. Pada Senin, 18 September 2023, lembaga perbankan terbesar ketiga di AS, Citigroup, mengumumkan peluncuran solusi pembayaran lintas batas berbasis blockchain untuk klien institusi yang disebut Citi Token Services.
Selain itu, perusahaan manajer aset global asal Tokyo, Jepang, Nomura Asset Management meluncurkan layanan dana investasi Bitcoin Adoption Fund yang diumumkan pada Selasa 19 September 2023. Melalui anak perusahaan Laser Digital, Nomura tawarkan dana investasi adopsi bitcoin kepada para investor institusional yang memudahkan dalam mengakses kelas aset digital.
Akumulasi aset digital
Sementara, aksi akumulasi oleh Microstrategy kembali berlanjut di tengah ketidakpastian pasar. MicroStrategy mengumumkan mereka membeli 5.445 bitcoin senilai USD147,3 juta. Dengan aksi pembelian terbaru ini, MicroStrategy kini telah memiliki sekitar 158.245 bitcoin, yang diperoleh dengan biaya sekitar USD4,68 miliar dan sekaligus memperkokoh sebagai perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbanyak saat ini.
"Langkah adopsi dari perusahaan traditional finance (TradFi) seperti Citigroup dan Nomura tentunya akan berdampak positif untuk jangka panjang terhadap keberlanjutannya penggunaan dan perkembanganya, baik dari sisi teknologi blockchain serta akses ke aset kripto juga akan semakin mudah di masa depan. Adapun, aksi akumulasi yang dilakukan oleh Microstrategy juga menunjukkan komitmen dan kepercayaan jangka panjang terhadap bitcoin.”
Adapun dari dalam negeri, nilai transaksi aset kripto di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Data dari Kementerian Perdagangan mencatat nilai transaksi aset kripto pada Agustus lalu mengalami kenaikan sebesar 13,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mencapai Rp10,64 triliun.
Sentimen minggu ini
Rilis angka Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Agustus oleh Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) menjadi indikator utama yang digunakan oleh FOMC untuk mengukur inflasi dan dipertimbangkan secara cermat ketika mempertimbangkan tingkat suku bunga.
Di hari yang sama, Testnet Holesky Ethereum diestimasikan akan diluncurkan kembali setelah mengalami kesalahan teknis yang terjadi pekan lalu. Peluncuran Holesky ditetapkan sebagai perayaan satu tahun pembaruan The Merge yang terjadi pada September 2022. Holesky merupakan testnet ketiga di ethereum, yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan pengujian blockchain ethereum. Sementara, untuk saat ini pengembang masih bisa menggunakan testnet Goerli.
"Testnet adalah jaringan blockchain terpisah untuk pengujian sistem atau proyek sebelum diterapkan pada jaringan utama (mainnet). Fungsinya adalah untuk mengurangi risiko saat menambahkan produk atau alat baru pada jaringan utama (mainnet), pembaruan terbaru dari ethereum ini menunjukkan komitmen terhadap roadmap proyek mereka, serta mempermudah akses ke depannya untuk menerapkan teknologi blockchain dan
smart contract," jelas dia.