Gencatan Senjata Gagal Hentikan Pertempuran Antar Faksi Palestina di Kamp Lebanon

Pejuang dari faksi Fatah bersiaga di salah satu titik di kamp Palestina Ein El Hilweh di Lebanon, 10 September 2023. (AP/Bilal Hussein)

Gencatan Senjata Gagal Hentikan Pertempuran Antar Faksi Palestina di Kamp Lebanon

Willy Haryono • 12 September 2023 14:44

Ein El Hilweh: Sebuah "gencatan senjata" telah diumumkan pejabat Lebanon usai dirinya bertemu jajaran petinggi dari faksi-faksi Palestina yang berseteru, setelah pertempuran antar mereka berlangsung selama berhari-hari di kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, Ein El Hilweh. Bentrokan tersebut telah menyebabkan beberapa orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Kendati sudah diumumkan pada Senin kemarin, gencatan senjata gagal menghentikan pertempuran, kata penduduk dan pejabat di dalam kamp. Kegagalan gencatan senjata terjadi beberapa jam setelah perjanjian diumumkan Direktorat Keamanan Umum Lebanon.

Ini adalah perkembangan terbaru dari serangkaian gencatan senjata yang pernah diterapkan di Ein El Hilweh dan berakhir gagal.

Melansir dari laman TRT World, Selasa, 12 September 2023, suara tembakan dan ledakan terdengar sepanjang hari di dalam kamp pengungsi Ein El Hilweh, dan merenggut nyawa sedikitnya satu orang. Peluru dan artileri nyasar menghantam kawasan pemukiman di kota terbesar ketiga di Lebanon.

Kematian Jenderal Fatah

Setelah hampir sebulan relatif tenang, pertempuran kembali terjadi di kamp Ein El Hilweh pada Kamis malam. Bentrokan terjadi antara kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan grup bersenjata lainnya, menyebabkan enam orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, membagikan penghitungannya pada hari Minggu, yang mengatakan empat orang tewas dan 60 lainnya terluka.

Bentrokan meletus ketika Fatah dan faksi milisi sekutu lainnya di kamp Ein El Hilweh bermaksud menindak para tersangka yang dituduh membunuh jenderal militer Fatah, Abu Ashraf al Armoushi, di kamp tersebut pada akhir Juli.

Salah satu pria yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan Armoushi, Izzedine Abu Dawoud, terluka parah di dalam kamp pada hari Senin, dan dirinya langsung dilarikan ke rumah sakit.

Pejabat keamanan Lebanon dan anggota Fatah mengatakan mereka tidak memperkirakan bentrokan akan berhenti secara permanen dalam waktu dekat, meski ada gencatan senjata baru.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)