ASEAN Didukung Negara Mitra Kembangkan Mata Uang Lokal untuk Transaksi Regional

Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers usai pertemuan ASEAN di Hotel Shangri-la. Foto: Medcom.id

ASEAN Didukung Negara Mitra Kembangkan Mata Uang Lokal untuk Transaksi Regional

Fajar Nugraha • 14 July 2023 21:27

Jakarta: Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-56 menjadi bukti dukungan kuat terhadap upaya menjadikan Asia Tenggara sebagai epicentrum of growth. Dalam pertemuan dengan para Mitra banyak dibahas penguatan kerja sama untuk mempertebal resiliensi kawasan di bidang ketahanan pangan, energi, stabilitas keuangan dan arsitektur kesehatan.

 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, untuk ketahanan pangan Indonesia mengusulkan ASEAN Leaders’ Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis yang akan disahkan pada KTT ASEAN ke-43 nanti.

 

“Dan draft antara lain berisi kolaborasi semua sektor terkait di ASEAN untuk memastikan ketersediaan pangan di saat krisis, dan ketahanan rantai pasok dalam menghadapi disrupsi,” ujar Menlu Retno dalam konferensi pers usai pertemuan ASEAN di Hotel Shangri-la, Jumat 14 Juli 2023.

 

Selain itu, Indonesia juga mengusulkan kerja sama ketahanan pangan dengan negara mitra seperti India, Kanada, Rusia, Australia, dan Turki.

 

Sementara untuk transisi energi, termasuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik kawasan. Di KTT ke-42 ASEAN yang telah berlalu, di bulan Mei, para Leaders sepakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di kawasan.

 

Ini adalah upaya untuk mendukung transisi energi dan pengurangan emisi sektor transportasi. Dalam pertemuan AMM/PMC kali ini, keputusan para pemimpin ASEAN tersebut telah diarusutamakan.

 

ASEAN Plus Three juga menyampaikan dukungan dalam bentuk deklarasi untuk mengangkat kerja sama ini. Dan ini akan dilaporkan dalam KTT ke-43 ASEAN.

 

Mengenai arsitektur kesehatan, isu ini diarusutamakan di berbagai pertemuan PMC untuk membangun kemandirian kesehatan kawasan.

 

Sementara, untuk stabilitas keuangan, ASEAN mendapatkan dukungan negara ASEAN+3 (RRT, Jepang, Korea) untuk mengembangkan penggunaan mata uang lokal untuk mempermudah transaksi regional.

Jadi itu tadi dukungan-dukungan yang diberikan oleh negara-negara mitra untuk menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth.

 

Mengenai ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP), setelah diadopsi tahun 2019, untuk pertama kalinya ASEAN berhasil mengarusutamakan implementasi AOIP di dalam EAS. Keberhasilan mengarusutamakan AOIP ini diwujudkan dalam dokumen East Asia Summit (EAS) Plan of Action (2024-2028).

 

“Kita sampaikan apresiasi kepada semua peserta EAS dalam mendukung implementasi AOIP.  Dan tentunya teman-teman, ini bukan hal yang mudah. ASEAN berhasil meyakinkan mengenai inklusivitas AOIP. Dan lebih jauh lagi, ASEAN berhasil mulai merancang kerja sama konkret implementasi AOIP dengan masing-masing mitra dialog,” ujar Menlu.

 

“Semoga dukungan EAS terhadap implementasi AOIP ini dapat berkontribusi menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan stabil,” tambahnya.

 

Selain dalam kerangka EAS, masing-masing negara Mitra juga menunjukkan komitmen dalam mendukung pengarusutamaan AOIP.

Jadi selain di EAS, secara bilateral dengan ASEAN negara-negara Mitra juga mendukung AOIP, antara lain dengan Amerika Serikat, Tiongkok, Selandia Baru dan Korea Selatan.

 

Dukungan terhadap AOIP juga untuk pertama kalinya disampaikan oleh Rusia dalam ASEAN-led mechanism.

 

Selain itu, pertemuan Menlu ASEAN ini disepakati pula upaya untuk terus memperkokoh kerja sama di Indo-Pacific.  Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh terhadap usulan Indonesia mengenai kerjasama antara Sekretariat ASEAN dan Pacific Island Forum (PIF) dan Sekretariat ASEAN dengan IORA.

 

Oleh karena itu, telah disepakati bahwa wakil IORA dan PIF akan diundang dalam KTT ke-43 ASEAN, termasuk di dalam EAS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)