Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 13 July 2023 15:11
Seoul: Bank sentral Korea Selatan (Korsel) mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan keempat berturut-turut pada hari ini. Bank Sentral Korsel akan mempertahankan sikap ketat pada kebijakan moneter di tengah harga yang masih tinggi meskipun ketidakpastian keuangan meningkat.
Bank Sentral Korsel mengatakan dewan kebijakan moneter beranggotakan tujuh orang memilih untuk mempertahankan suku bunga dasar tidak berubah pada 3,50 persen, seperti yang dilakukan dalam pertemuan di Februari, April, dan Mei. Keputusan tersebut sejalan dengan perkiraan bulat dari 46 ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Gubernur Bank Sentral Korsel Rhee Chang-Yong mengatakan enam anggota dewan tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut dan tidak ada diskusi tentang pemotongan suku bunga.
"Masih terlalu dini untuk merasa lega dengan stabilisasi nilai tukar mata uang asing baru-baru ini, dan itulah alasan terbesar dibalik pendapat mereka," kata Rhee, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 13 Juli 2023.
Mata uang Won telah menguat 5,5 persen terhadap dolar AS sejak pertengahan Mei, ketika mencapai level terendah enam bulan, karena The Fed sudah menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan lalu setelah 10 kenaikan suku bunga berturut-turut.
Ekonomi Korea Selatan yang sangat bergantung pada perdagangan telah kehilangan momentum tahun ini karena ekonomi global yang melambat, sektor cip yang lemah, dan permintaan yang masih lesu dari Tiongkok, meskipun sentimen konsumen meningkat pada Juni ke level tertinggi hanya dalam waktu satu tahun.
Bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan inflasi inti tahun ini terlihat sedikit lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, sementara risiko terhadap beberapa sektor keuangan non-bank telah meningkat.
Inflasi konsumen tahunan telah mereda sejak memuncak pada level tertinggi 24 tahun sebesar 6,3 persen pada Juli 2022. Tingkat tersebut mencapai 2,7 persen pada Juni tahun ini, meskipun masih lebih tinggi dari target jangka menengah bank sentral sebesar dua persen.