Myanmar. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 13 December 2023 19:54
Myanmar: Perekonomian Myanmar diperkirakan hanya tumbuh satu persen hingga Maret 2024. Hal itu menggambarkan perlambatan yang meluas di sektor-sektor utamanya, termasuk pertanian, manufaktur, dan perdagangan.
Myanmar telah mengalami pergolakan besar sejak kudeta militer pada 2021, membalikkan gelombang reformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah beberapa dekade terisolasi dan kemerosotan ekonomi di negara yang kaya akan sumber daya alam.
Banyak investor Barat telah keluar dari Myanmar dan sanksi yang luas berdampak pada perdagangan, dan akses sektor swasta terhadap mata uang asing merupakan tantangan besar karena cadangan devisa berada di bawah tekanan.
“Pertumbuhan ekonomi yang kecil diperkirakan terjadi di Myanmar dalam waktu dekat karena meningkatnya konflik, gangguan perdagangan dan logistik, volatilitas kyat, dan inflasi yang tinggi berdampak negatif terhadap bisnis dan rumah tangga,” kata laporan Bank Dunia dikutip dari The Business Times, Rabu, 13 Desember 2023.
Konflik tersebut terjadi setelah tindakan keras mematikan yang dilakukan militer yang memicu gerakan perlawanan yang bergabung dengan beberapa pemberontak etnis minoritas untuk mencoba membungkam junta dan menguji kemampuannya untuk memerintah.