Politikus Kontroversial Inggris Nigel Farage Disiram Milkshake saat Kampanye

Politikus sayap kanan Inggris Nigel Farage dilempar milkshake. Foto: ABC News

Politikus Kontroversial Inggris Nigel Farage Disiram Milkshake saat Kampanye

Fajar Nugraha • 5 June 2024 08:17

London: Nigel Farage, pemimpin baru Partai Reformasi yang dikenal sebagai sayap kanan Inggris, disiram milkshake pada hari pertama kampanye penuhnya. Farage berkampanye untuk mendapatkan kursi di parlemen dalam pemilihan 4 Juli.

Pada Senin 3 Juni, Farage membuat kejutan terbesar dalam kampanye dengan mengumumkan bahwa ia akan memimpin Partai Reformasi dan mencalonkan diri dalam pemilihan. Ini sebuah pukulan telak bagi Perdana Menteri Rishi Sunak, yang Partai Konservatifnya tertinggal jauh dari Partai Buruh dalam survei.

Farage terkenal karena membantu memimpin kampanye Brexit yang sukses pada 2016. Popularitasnya telah memberikan tekanan pada sejumlah pemimpin Konservatif untuk bersikap lebih keras terhadap imigrasi.

Tak lama setelah ia meluncurkan kampanyenya di kursi Clacton-on-Sea, Inggris tenggara, seorang wanita melemparkan secangkir besar minuman kepadanya saat ia meninggalkan sebuah pub. Gambar itu tersebar luas di media sosial.

Dia tampak tidak terluka saat digiring oleh petugas keamanan dan kemudian berpose tersenyum dalam sebuah video yang diunggah di X sambil memegang cangkir McDonald's dan bercanda: "Milkshake saya membuat semua orang datang ke rapat umum."

Richard Tice, ketua Reform, menyebut penyerang itu sebagai "anak muda tolol", dengan mengatakan partainya tidak akan terintimidasi dan insiden itu akan membantunya memenangkan ratusan ribu suara lagi.

“Kami telah menangkap seorang wanita berusia 25 tahun atas dugaan penyerangan,” pernyataan Kepolisian Inggris, sepert dikutip ABC News, Rabu 5 Juni 2024.

Menteri Dalam Negeri James Cleverly mengutuk insiden itu sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima.

Seorang mantan pedagang komoditas yang sering digambarkan memegang sebatang rokok dan segelas bir di tangan, Farage telah menjadi tokoh skeptisisme Eropa selama tiga dekade di Inggris, dan tidak asing dengan kontroversi.

Dia pernah membuat komentar yang oleh lawan-lawannya disebut rasis.

Selama kampanye Brexit, Farage muncul di depan poster yang menunjukkan barisan migran dengan slogan "Breaking Point", dan bulan lalu dia mengatakan Muslim tidak memiliki nilai-nilai Inggris yang sama.

Ia juga disiram milkshake pada 2019 saat berkampanye untuk Partai Brexit, pendahulu Reform, di Newcastle sebelum pemilihan Parlemen Eropa.

Kemudian, penyerangnya diperintahkan untuk membayar biaya pembersihan jasnya setelah mengaku bersalah atas penyerangan biasa dan kerusakan kriminal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)