Menlu Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air

New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengumumkan penunjukan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai Utusan Khususnya untuk Air. Penunjukkan Menlu Retno bertujuan untuk menggalang kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air, termasuk menindaklanjuti hasil Konferensi Air Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2023.

“Utusan Khusus tersebut akan memanfaatkan hasil-hasil ini dalam persiapan menuju berbagai proses air global, khususnya Konferensi Air PBB 2026,” demikian dikutip dari laman un.org, Jumat, 13 September 2024.

Ia akan mendukung upaya untuk memastikan masa depan yang aman bagi semua orang dengan mengadvokasi kerja sama politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang lebih kuat di semua tingkatan. 

“Utusan Khusus tersebut juga akan bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi internasional di antara berbagai proses air internasional dalam mendukung pencapaian semua tujuan dan sasaran terkait air, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6 dari Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan,” lanjut mereka.

Menlu Retno nantinya akan bertugas sebagai pejuang dan advokat tingkat tinggi dalam isu air dan sanitasi, mengangkat isu air sebagai agenda politik utama di dalam dan luar PBB. Ia bertugas mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai kalangan, memperkuat kerja sistem PBB, dan memobilisasi tindakan serta sumber daya keuangan untuk mengatasi krisis air global.

Mewakili Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam proses air global, Menlu Retno juga akan bekerja sama dengan UN-WATER dan para anggotanya dalam mendukung implementasi Strategi Sistem PBB tentang Air dan Sanitasi di semua tingkatan, sejalan dengan Kerangka Akselerator Global SDG 6.

“Marsudi akan mengambil peran sebagai Utusan Khusus untuk Air pada 1 November 2024, setelah menyelesaikan tugas pemerintahannya,” tegas pemberitahuan tersebut.

Pengalaman Retno Marsudi

Penunjukkan Retno diangkat berdasarkan pengalaman yang luar biasa dalam diplomasi selama hampir sedekade, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dari (2014-Oktober 2024).

Retno sudah mengawasi penyelenggaraan Forum Air Dunia ke-10 di Bali 2024, yang menghasilkan Deklarasi Menteri yang disepakati secara konsensual sebagai hasil dari Forum tersebut. 

“Beliau memberikan dedikasi, tercermin melalui kepemimpinan Indonesia, termasuk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (2019–2020), Presiden G20 (2022), Ketua ASEAN (2023), dan banyak entitas dan organisasi internasional lainnya,” sambung penguman tersebut.

Pada 2021, selama pandemi Covid-19, Retno ditunjuk sebagai Co-Chair COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group untuk mendukung partisipasi 92 negara ekonomi menengah ke bawah dan berpenghasilan rendah dalam Fasilitas COVAX dan memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19. 

Ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda (2012-2014), serta Duta Besar untuk Islandia dan Norwegia (2005–2008).

Baca juga: Pamit, Menlu Retno Titip Isu Palestina ke Komisi I DPR