Momen kebersamaan Xabi Alonso dengan Granit Xhaka dan Jonathan Tah. (Sipa via AP Images)
Kautsar Halim • 23 May 2024 14:27
Jakarta: Bayer Leverkusen baru saja gagal menjuarai Liga Europa 2023/2024 karena kalah dari Atalanta pada fase final, Kamis 23 Mei dini hari WIB. Namun, mereka tak ingin larut dalam kekecewaan karena sudah ada laga besar lain yang menanti, yakni final DFB-Pokal melawan Kaiserslautern, Sabtu 25 Mei waktu setempat.
Xabi Alonso selaku pelatih Leverkusen mengungkapkan bahwa hasil melawan Atalanta cukup menyakitkan karena menjadi kekalahan pertama dalam 51 laga sebelumnya. Namun, dia meminta para pemainnya untuk tidak terlalu kecewa karena sudah memberi perlawanan terbaik.
"Kami perlu memanfaatkan rasa sakit ini dengan cara yang benar untuk final berikutnya pada Sabtu. Hari ini kami tidak dapat menyelesaikannya," kata Alonso seusai laga seperti dilansir AFP.
"Seluruh tim sudah memberikan segalanya, tapi hari ini bukanlah hari kami. Kami harus menerimanya. Sekarang kami punya kesempatan untuk menghilangkan rasa sakit ini," tambahnya.
Baca juga: Atalanta Merusak Catatan Unbeaten Leverkusen
Atalanta sendiri tampil cemerlang ketika menghadapi Leverkusen di Stadion Aviva, Dublin, Irlandia. Meski hanya menguasai bola sebanyak 33 persen, mereka bisa menang dengan skor 3-0 lewat hattrick Ademola Lookman (12', 26', 75'). Terkait itu, Alonso menunjukkan sikap sportif.
"Tentu saja kami perlu mengucapkan selamat kepada Atalanta. Mereka tampil intens. Mereka lebih baik. Mereka layak mendapatkannya," tutur mantan gelandang Real Madrid dan Liverpool itu.
Senada dengan Alonso, Jonathan Tah yang bertugas sebagai kapten Leverkusen juga tak ingin timnya larut dalam kekecewaan setelah ditaklukkan Atalanta. Sebab, hal itu bisa berakibat buruk ketika melakoni final DFB-Pokal.
"kita tidak bisa membiarkan kekalahan ini menghancurkan kita. Tentu saja sangat kecewa karena bisa sejauh ini dan kami pun ingin hasil yang berbeda. Tapi, kami harus tetap melaju dan punya pertandingan besar di depan," ujar Tah.
Gelandang Leverkusen Granit Xhaka turut menyesali kegagalan membawa pulang piala Liga Europa. Namun, dia malah makin bersemangat untuk merebut trofi DFB-Pokal dari Kaiserslautern.
"Ini bukan soal rekor tak terkalahkan, itu tidak penting sama sekali, ini soal final. Ini memang pahit, kami kalah di final namun kami terus maju dan akan menebusnya pada Sabtu," tutur Xhaka.