Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia. Foto: Dok Metro TV
Jakarta: Pemimpin gereja katolik dunia Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia setelah empat hari kunjungan dalam rangka perjalanan Apostolik. Paus Fransiskus akan bertolak ke Papua Nugini melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 6 September 2024.
Sebelum menuju bandara, Paus Fransiskus menyempatkan diri menyapa warga yang datang di Kedutaan Besar Vatikan. Paus Fransiskus juga menyalami warga yang berbondong-bondong datang jelang kepulangan Paus Fransiskus.
Di Bandara Soekarno-Hatta, Paus Fransiskus mengikuti upacara pelepasan atau kepulangannya. Pemberangkaran Paus Fransiskus yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berlangsung singkat.
Paus Fransiskus sebelumnya memimpin Misa Suci di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Acara yang dihadiri ribuan umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia ini menjadi momen bersejarah dan penuh sukacita.
Deklarasi bersama Istiqlal 2024
Sebelum memimpin Misa Akbar, Paus Fransiskus melakukan kegiatan di Masjid Istiqlal. Beliau bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar juga menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal berisi empat poin deklarasi yang berfokus pada isu kemanusiaan dan isu lingkungan.
Salah satu isi dari deklarasi itu adalah tradisi agama yang harus ditingkatkan secara efektif untuk hilangkan budaya kekerasan yang melanda dunia. Nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabat, bela rasa, rekonsiliasi, dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan kerusakan lingkungan.
Deklarasi ini juga menyebutkan pemimpin agama harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat.
Selain itu, deklarasi juga memaparkan bahwa lingkup dialog antar umat beragama wajib diakui sebagai sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik lokal, regional, internasional, utamanya terkait konflik yang dipicu penyalahgunaan agama.
Lebih lanjut deklarasi juga menyebutkan penting untuk menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis dan menjadi hamba Allah dan pemelihara penciptaan yang sejati.
Terakhir, deklarasi ini mengimbau semua orang untuk mengambil tindakan tegas menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber daya agar dapat diwariskan ke generasi masa depan.