Wilayah Cianjur Selatan Porak Poranda Diterjang Banjir dan Longsor

Kondisi sejumlah bangunan rumah warga di Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami rusak berat akibat pergerakan tanah.

Wilayah Cianjur Selatan Porak Poranda Diterjang Banjir dan Longsor

Media Indonesia • 6 December 2024 14:21

Cianjur: Wilayah Selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, nyaris porak-poranda akibat bencana hidrometeorologi pada Rabu, 4 Desember 2024. Hampir separuh wilayah Kabupaten Cianjur yang berada di Selatan diterjang banjir, pergerakan tanah, hingga tanah longsor. 

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini memicu berbagai bencana hidrometeorologi. Terutama di wilayah Selatan Kabupaten Cianjur yang notabene berkarakteristik kontur tanah labil. 

"Ada 15 kecamatan yang dilanda bencana di Kabupaten Cianjur. Hampir semuanya berada di wilayah selatan," kata Herman, Jumat, 6 Desember 2024.

Pada Kamis, 5 Desember kemarin Herman dan rombongan jajaran perangkat daerah teknis meninjau berbagai lokasi terdampak bencana. Salah satunya di Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta. Di wilayah itu, Herman meninjau lokasi pergerakan tanah. Terdapat puluhan bangunan rumah warga yang rusak akibat pergerakan tanah.

"Di Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta, memporak-porandakan puluhan rumah. Ada sekitar 43 KK (kepala keluarga). Mayoritas rumah warga kondisinya hancur," ujarnya.

Warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Upaya itu perlu dilakukan karena rumah warga sudah tak layak ditempati serta pergerakan tanah masih berpotensi terjadi karena curah hujan masih cukup tinggi.
 

Baca: 3 Orang Meninggal dalam Bencana Banjir dan Longsor Sukabumi

"Ini jalan juga sleding-nya hampir satu meter. Fasilitas umum seperti sekolah dan masjid juga rusak," tutur dia.

Ke- 15 wilayah di Kabupaten Cianjur yang diterjang bencana hidrometeorologi berada di Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung. Dari berbagai kejadian bencana, terdapat 185 rumah rusak, 381 rumah terendam, serta 73 rumah terancam. 

Terdapat korban jiwa sebanyak 3 orang. Mereka yang meninggal dunia terdiri dari 2 orang tertimbun tanah longsor dan 1 orang terbawa arus saat banjir bandang serta 1 orang luka-luka. Jumlah warga yang terdampak berdasarkan data sementara sebanyak 1.375 jiwa. Sementara infrastruktur yang mengalami kerusakan terdiri dari 31 titik jalan dan 2 irigasi. 

"Tapi ini datanya terus berubah karena setiap hari bertambah berdasarkan laporan di lapangan," ucap Herman.

Herman menegaskan, Pemkab Cianjur sudah menetapkan status tanggap darurat bencana. Penetapannya berlaku selama 14 hari sejak ditetapkan pada Rabu, 4 Desember.  "Mohon doanya, kami Pemkab Cianjur dan BNPB terus melakukan penanganan pascabencana. Kita pasti membantu masyarakat agar bisa kembali menempati rumah yang layak huni. Doakan, semoga ikhtiar yang kami lakukan bisa dilancarkaj untuk membantu warga yang terdampak bencana," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)