Pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham atau HTS, Ahmed al-Sharaa. (EFE/ Yayha Nemar)
Willy Haryono • 22 December 2024 13:06
Washington: Amerika Serikat (AS) telah menghapus uang hadiah sebesar USD10 juta untuk Ahmed al-Sharaa, sebelumnya bernama Abu Mohammed al-Golani, sebagai bagian dari perjanjian baru menyusul kemenangan kelompok oposisi dalam perang saudara Suriah dan runtuhnya rezim Bashar al-Assad, demikian dilaporkan Newsweek.
Dalam perubahan kebijakan, AS mengumumkan telah menghapus hadiah USD10 juta untuk Sharaa, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), setelah kelompok tersebut berhasil menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 8 Desember.
Melansir dari Newsmax, Minggu, 22 Desember 2024, perkembangan ini menyusul perebutan dramatis pasukan pemberontak atas Damaskus, yang menyebabkan pengasingan Assad dan babak baru dalam masa depan politik Suriah.
Barbara Leaf, asisten menteri luar negeri AS untuk Urusan Timur Dekat, bertemu dengan Sharaa, yang telah meninggalkan nama alias sebelumnya, Abu Mohammed al-Golani, demi nama lahirnya.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan kerja sama guna mencegah aktivitas teroris di dalam dan luar Suriah, memastikan tidak ada ancaman yang muncul terhadap AS atau sekutu regionalnya.
"Warga Suriah memiliki kesempatan langka untuk membangun kembali dan membentuk kembali negara mereka," kata Leaf dalam jumpa pers digital. Ia menekankan pentingnya mendukung transisi Suriah dan menekankan komitmen AS terhadap proses politik yang mencakup semua komunitas etnis dan agama di wilayah tersebut.
Evolusi Sharaa dari seorang pemimpin pemberontak menjadi tokoh politik penting di Suriah sangat mencolok.
Setelah bergabung dengan al-Qaeda pada awal tahun 2000-an, ia mendirikan Front Nusra selama perang saudara Suriah. Seiring berjalannya waktu, ia menjauhkan diri dari al-Qaeda, menggabungkan Nusra dengan kelompok lain untuk membentuk HTS.
Meski ditetapkan sebagai teroris global pada 2013 dan ditargetkan dengan uang hadiah pada 2017, Sharaa kini telah muncul sebagai tokoh kunci dalam rekonstruksi Suriah pascatumbangnya Assad.
Keputusan AS menghapus hadiah tersebut mencerminkan keselarasan Sharaa dengan tujuan regional dan internasional yang lebih luas, termasuk perang melawan kelompok ekstremis seperti Islamic State (ISIS). Leaf mengakui peran penting Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dalam memerangi ISIS dan mengelola fasilitas penahanan bagi pejuang teroris asing.
AS memastikan bahwa tidak ada yang "mengganggu perang kontra-ISIS yang penting," kata Leaf, seraya menekankan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan selama transisi politik Suriah.
Baca juga: Lakukan Kontak Langsung dengan HTS, AS Cari Jurnalis Austin Tice