Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Saham-saham Wall Street melanjutkan relinya pada perdagangan Rabu (Kamis WIB), dipicu oleh data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan sehingga membuat investor semakin yakin Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunganya.
Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, 16 November 2023, Dow Jones Industrial Average (DJI) memimpin kenaikan sekitar 0,5 persen. Benchmark S&P 500 (GSPC) naik sekitar 0,2 persen, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) hampir tidak berakhir di atas garis datar.
Dengan kenaikan ini, maka indeks Dow Jones kini telah naik empat hari berturut-turut dan berada pada level tertinggi sejak 14 Agustus 2023.
Lonjakan harga saham dipicu oleh berkurangnya tekanan harga di AS secara mengejutkan, yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga stabil dan dapat mulai memotongnya awal tahun depan.
Data yang keluar pada Rabu menegaskan kembali narasi ini karena harga grosir di Oktober mengalami penurunan bulanan terbesar dalam dua setengah tahun terakhir.
Baca juga: Harga Minyak WTI Ambles hingga 2%
Penjualan ritel alami penurunan
Sementara itu, laporan penjualan ritel pada Oktober 2023 menunjukkan penurunan penjualan bulanan pertama sejak Maret 2023, meskipun penurunan 0,1 persen masih melampaui perkiraan Wall Street.
Di sisi lain, mata uang kripto juga memperpanjang kenaikannya baru-baru ini. Mata uang kripto terbesar di dunia, bitcoin (BTC-USD), naik lebih dari enam persen menjadi di atas USD37 ribu per koin.
Dari komoditas,
harga minyak turun dengan West Texas Intermediate (WTI) mencapai USD76,51 per barel. Sementara Brent Crude turun hingga di bawah USD81 per barel.
Saham Target (TGT) melonjak lebih dari 16 persen setelah pendapatan kuartal ketiganya melampaui perkiraan. Perusahaan ritel besar ini menunjuk pada ketahanan konsumen AS dalam menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi.
