Hentikan Penyebaran Flu Burung, Perhatian Serius Diperlukan

Ilustrasi ayam/Istimewa

Hentikan Penyebaran Flu Burung, Perhatian Serius Diperlukan

M Sholahadhin Azhar • 9 December 2024 20:33

Jakarta: Pemerintah diminta memberi perhatian serius, terkait penghentian penyebaran flu burung atau virus H5N1. Perlu perhatian serius, baik dari Indonesia maupun negara lain terkait virus ini. 

“Para ahli sepakat bahwa krisis ini memerlukan perhatian global yang mendesak. Meskipun penularan H5N1 antar manusia masih jarang terjadi, virus ini berpotensi bermutasi dan berkembang lebih berbahaya, sama halnya dengan COVID-19,” ungkap Direktur Pengelola Act for Farmed Animals (AFFA) Among Prakosa, dalam keterangan yang dikutip Senin, 9 Desember 2024.

Pihaknya, bersama Koalisi NGO Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja, mendesak pemerintah mengatasi akar penyebab krisis ini. Sebab, H5NI memiliki potensi kematian pada manusia di persentase 50 persen.

“H5N1 memiliki tingkat kematian 50% pada manusia, jauh lebih mematikan dibandingkan COVID-19 yang hanya 1,7%. PBB dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi bahaya ini,” kata Among.
 

Baca: WHO Desak Pengawasan Ketat pada Hewan untuk Kendalikan Penyebaran Flu Burung H5N1

Indonesia, kata dia, menjadi garda terdepan dalam menghentikan penyebaran flu burung. Among mengutip data World Organisation for Animal Health (WAHIS), terkait Indonesia yang melaporkan jumlah wabah akibat unggas pada 2008, 2009, dan 2019.

“Krisis flu burung ini adalah bukti nyata bahaya dari pola hidup yang tidak berkelanjutan," kata Among.

Indonesia, kata dia, mencatat jumlah kasus dan kematian akibat flu burung (H5N1) tertinggi di dunia. Sejak virus ini pertama kali terdeteksi pada burung di awal tahun 2004, Indonesia menjadi pusat perhatian dalam upaya pengendalian wabah.

“Sudah saatnya kita menghentikan pendanaan untuk praktik-praktik merusak ini dan mulai berinvestasi dalam alternatif berbasis nabati yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan melindungi kesehatan serta keanekaragaman hayati,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)