Kementan Gigih Stabilkan Harga Cabai di Akhir Tahun

Cabai rawit di Pasar Karangploso. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq

Kementan Gigih Stabilkan Harga Cabai di Akhir Tahun

Media Indonesia • 28 November 2023 11:35

Jakarta: Dinamika harga cabai di berbagai daerah menjelang akhir tahun menjadi fokus perhatian Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya dalam menjaga stabilitas harga komoditas hortikultura jelang Hari-Hari Besar Keagamaan (HBKN).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kehadiran di lapangan untuk mendukung petani, memantau produksi, mencatat masalah yang dihadapi, dan memberikan solusi bersama dinas pertanian.

"Jelang Nataru ini kita semua harus berada di lapangan, kita harus berada didekat petani, hitung produksinya, catat masalahnya dan berikan solusi. Tentunya kalau bersama-bersama dinas pertanian kita bisa temukan solusi terbaik itu," tegas Amran di Jakarta, Selasa, 28 November 2023.

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto memerintahkan untuk secara terus-menerus petugas dari Kementan berada di lapangan. Tim tersebut terlibat dalam pemantauan harga, distribusi bantuan, pemantauan serangan hama, penyakit tanaman, serta memberikan edukasi kepada petani.

"Tim kami sudah di lapangan, ada yang memantau harga, ada yang mantau bantuan dititik bagi, tim POPT memantau serangan hama dan penyakit tanaman, dan beberapa tim hadir untuk mengedukasi petani," terang dia.

Prihasto yang juga menjabat sebagai Plt. Sekjen Kementan menjelaskan, meskipun kenaikan harga cabai merupakan hal biasa, namun upaya pemberian bantuan pompa sumur dalam di beberapa wilayah telah dilakukan untuk mengatasi dampak kekeringan, sehingga produksi diharapkan dapat kembali normal.

Menurut dia, produksi cabai saat ini masih dalam level aman jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi. Ia pun menegaskan dengan turunnya hujan, para petani akan kembali menanam, dan produksi cabai diprediksi surplus untuk tahun ini meskipun bulanan bisa mengalami fluktuasi yang bersifat musiman.

Baca juga: Harga Cabai Melonjak Hampir Dua Kali Lipat
 

Penjelasan petani cabai


Di Kabupaten Bulukumba, kenaikan harga cabai terjadi secara drastis. Petani seperti Ice Rismayani dan Muhammad Ramli merasakan dampaknya.

Ice mengakui stok cabai berkurang akibat dari cuaca ekstrim el nino. Sementara Ramli menganggap harga yang tinggi sebagai peluang untuk mengembangkan lahan cabai lebih besar dan mengatasi kerugian sebelumnya.

Menurut pengakuan petani cabai di desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale itu, harga cabai rawit di tingkat petani saat ini dibanderol seharga Rp45 ribu, cabai keriting Rp37 ribu, sedangkan cabai besar Rp25 ribu.

Hal ini diakui Ice karena memang stok cabai di Kota Bulukumba berkurang akibat kekeringan yang melanda hampir sekitar empat bulan lamanya.

"Saya selaku petani tentunya saat ini senang sekali kalau harga cabai mahal, karena bisa mengembalikan kerugian kami dulu. Sekarang ini kami bisa nabung keuntungan itu untuk mengembangkan lahan cabai ini lebih besar," tutur dia.

"Harusnya masyarakat mengizinkan kami untuk menikmati keuntungan cabai itu, agar para petani seperti kami ini bisa merasakan kesejahteraan," sambung Ice.

Kementan terus berupaya mendukung petani dengan memberikan bantuan tambahan, memantau kondisi lapangan, dan memberikan solusi agar harga cabai kembali stabil di tengah dinamika perdagangan yang terjadi.
 
(DERI DAHURI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)