Indonesia Mesti Lolos dari Perangkap Pendapatan Menegah

Sekjen Hipmi Anggawira/Medcom.id

Indonesia Mesti Lolos dari Perangkap Pendapatan Menegah

Siti Yona Hukmana • 13 October 2024 18:35

Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Anggawira menyoroti lemahnya daya beli Indonesia saat ini. Menurutnya, cara keluar dari posisi itu adalah dengan lolos dari perangkap pendapatan menengah.

"PR utamanya kan sebenarnya yang disampaikan Pak Jokowi (presiden), Pak Prabowo (presiden terpilih). Kita harus lolos dari middle income trap ya dan visi di Indonesia 2045 kan sebenarnya kita masuk ke negara berpenghasilan tinggi ya, 30 ribu USD lah harapannya," kata Angga dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 14 Oktober 2024.
 

Baca: Ketua Umum Hipmi: IKN Wujud Transformasi Ekonomi Nasional

Dia menyebut saat ini Indonesia masih masuk negara yang berpenghasilan kisaran 7 ribu, 8 ribu USD. Dia menyebut Indonesia perlu akselerasi yang lebih.

"Artinya kalau kita mau mencapai tingkat income per kapita 30 ribu, itu kan minimal kita harus konsisten pertumbuhan kita di atas 6 persen," ujarnya.

Angga memandang pertumbuhan 6 persen itu bisa terpacu bila industri manufaktur bisa tumbuh. Namun, faktanya saat ini, kata dia, pasca order baru belum ada roadmap yang signifikan.

"Tapi di akhir Pak Jokowi periode kedua ya kelihatan pemerintah mengenjot industrialisasi berbasis sumber daya alam melalui sektor mineral. Jadi, ini saya rasa bisa menjadi kunci harapannya kita memang bisa menjadi suatu ekosistem industri contoh misalnya baterai gitu," ungkapnya.

Di sisi lain, Angga menyebut industri-industri manufaktur itu membutuhkan sokongan. Selain logistik juga perlu perlindungan energi.

"Karena kan mereka membutuhkan listrik yang besar, energi yang affordable juga. Ini PR pemerintah," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)