Ilustrasi emas. Foto: Freepik
Annisa ayu artanti • 7 November 2024 08:39
Jakarta: Harga emas turun tajam pada hari Rabu, tertekan oleh lonjakan dolar dan imbal hasil Treasury setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024.
Melansir Investing.com, Kamis, 7 November 2024, pada pukul 15.59 WIB (205805 GMT), emas spot turun tiga persen menjadi USD2.661,05 per ons. Sementara emas berjangka yang akan jatuh tempo pada Desember turun hampir tiga persen menjadi USD2.669,50 per ons.
Donald Trump, Presiden As ke-47. Foto: CNN
Dolar melonjak karena Trump
Harga emas tertekan oleh dolar yang lebih kuat, dengan greenback naik ke level tertinggi empat bulan, didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury setelah Trump terpilih sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat.
Dia kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan empat tahun kedua.
Imbal hasil obligasi juga melonjak di tengah ekspektasi bahwa pemerintahan Trump yang kedua kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan termasuk tarif yang dapat meningkatkan inflasi, memaksa Fed untuk menurunkan suku bunga lebih lambat.
Partai Republik juga telah mengambil mayoritas di Senat, majelis tinggi Kongres AS, dan berada di jalur yang tepat untuk memenangkan Dewan Perwakilan Rakyat, sehingga meningkatkan kemungkinan kemenangan Partai Republik pada pemilu 2024.
Hal ini akan memberikan jalan yang lebih mudah bagi Trump untuk memberlakukan perubahan kebijakan besar, yang sebagian besar dipandang sebagai inflasi.
Skenario seperti ini diperkirakan akan mempertahankan suku bunga relatif lebih tinggi dalam jangka panjang, sehingga membantu greenback.
Dolar AS yang lebih kuat membuat komoditas berdenominasi greenback, seperti emas, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Pergerakan harga logam mulia lain juga terpantau turun. Platinum berjangka turun satu persen menjadi USD995,40 per ons dan perak berjangka turun 4,5 persen menjadi USD31,302 per ons.