Keracunan Massal di Lembang Bersumber dari Lauk Ayam Kecap

Puluhan mobil ambulans dari wilayah Lembang, Parongpong, dan sekitarnya dikerahkan untuk membawa korban ke tempat pengobatan.

Keracunan Massal di Lembang Bersumber dari Lauk Ayam Kecap

Media Indonesia • 3 July 2024 22:39

Bandung: Sumber keracunan makanan terhadap puluhan warga Kampung Karamat RT 03/07, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat akhirnya
terungkap. Ternyata, penyebab keracunan dari hidangan hajatan yang digelar pada Rabu, 19 Juni lalu itu dipicu bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (E.coli).

Hasil itu berdasarkan uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat terhadap sampel makanan yang dibagikan kepada warga yang menghadiri acara syukuran pernikahan di Kampung Keramat.

"Ditemukan sampel ayam bumbu kecap dan ayam suwir yang positif bakteri Staphylococcus aureus dan E coli," terang Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Maisara Hanif, Rabu, 3 Juli 2024.
 

Baca: Puluhan Warga Lembang Bandung Keracunan usai Santap Makanan Hajatan

Dinas Kesehatan sebelumnya telah mengirimkan 12 sampel makanan serta 2 sampel sumber air baku di antaranya sayur sop, tempe orek, kikil bumbu kuning, capcay, ayam suwir, ikan asin, sambel, ayam bumbu merah, ayam bumbu kecap, nasi putih dan lalapan. Selain itu, turut dibawa pula sampel muntahan korban serta air bersih yang dipakai memasak.

"Jadi yang positif hanya dua jenis sampel. Sedangkan yang lainnya negatif dari jenis bakteri pemicu keracunan," katanya.

Ia menjelaskan, bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang memiliki sifat resistensi terhadap panas. Bakteri jenis ini sering ditemukan pada permukaan kulit, lubang hidung, serta bagian tenggorokan dalam tubuh manusia dan hewan.

Ketika bakteri sudah berpindah ke makanan, lanjut dia, proses kembang biaknya pesat dan akhirnya menyebabkan infeksi pencernaan. Gejala yang ditimbulkan jika mengalami infeksi ini adalah diare, nyeri, kram perut, hingga mual dan muntah.

"Jika makanan terkontaminasi, bakteri ini dapat berkembang biak dalam makanan dan menghasilkan racun yang dapat membuat orang sakit. Bakteri Staphylococcus aureus dapat dibunuh dengan proses pemasakan, tetapi racunnya tidak hancur dan masih dapat menyebabkan penyakit," ungkapnya.

Bakteri ini diduga berkembang biak dalam makanan dan menghasilkan racun terutama jika makanan disimpan pada suhu kamar. Racun mungkin ada dalam jumlah berbahaya pada makanan yang tidak memiliki tanda-tanda pembusukan, seperti bau yang tidak sedap.

"Makanan yang tidak dimasak setelah penanganan seperti irisan daging, produk unggas dan telur, susu dan produk susu, puding, kue kering, sandwich, dan lainnya sangat berisiko terkontaminasi Staphylococcus aureus," jelasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)