775 Kasus Tuberculosis Menyerang Warga Yogyakarta

Ilustrasi. Medcom.id

775 Kasus Tuberculosis Menyerang Warga Yogyakarta

Ahmad Mustaqim • 16 September 2024 15:54

Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mencatat 775 kasus Tuberculosis (TBC) terjadi hingga Juli 2024. Hampir 30 persen kasus di antara resisten atau kebal dengan obat

"Dari jumlah kasus itu, tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 70,4 persen," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, Senin, 16 September 2024. 
 

Baca: Perusahaan Farmasi Fokus ke Pengembangan Lini Consumer Health Care
 
Lana mengatakan jajaran tenaga kesehatan berupaya memutus rantai penyebaran kasus TBC tersebut. Ia mengatakan sampai saat ini pasien TB yang kontaknya diperiksa mencakup 15,74 persen, serta kontak serumah yang mendapatkan pengobatan pencegahan berada di angka 25 persen.

"Dalam tiga tahun terakhir Pemkot bersama Zero TB Yogyakarta bekerja sama melakukan Active Case Finding (ACF), yang menyasar seluruh kelompok masyarakat di setiap wilayah untuk deteksi dini," jelasnya.

Menurut dia fokus yang dilakukan yakni ACF pada lingkungan kasus TBC tinggi. Selain itu juga menyasar kelompok dengan risiko tinggi TB, seperti anak-anak, orang dengan HIV AIDS dan penderita diabetes melitus. 

Pihaknya mengimbau masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat, khususnya apabila memiliki gejala-gejala mengarah TB seperti demam selama lebih dari dua minggu, batuk berkepanjangan, atau penurunan berat badan. 

"TBC bisa sembuh dengan penanganan dan pengobatan yang tepat. Jadi, jangan ragu periksa, karena kesadaran diri sendiri untuk menanggulangi TB sangat penting, agar penyakit ini segera teratasi dengan tuntas," ungkapnya.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta, Wirawan Hario Yudo menyebut 2026 ditarget bisa bebas TBC. Pasalnya, kasus kesehatan itu bisa berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat. 

"(Penanganan kasus TBC) harus dilakukan dengan gerakan aktif dan massif, melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai Eliminasi TBC tahun 2030 secara nasional dan Zero TB 2026 di Kota Yogya," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)